Wikipedia

Hasil penelusuran

Sabtu, 26 April 2014

MUNCULNYA KAUM YAKJUJ DAN MAKJUJ (GOG AND MAGOG) DI AKHIR ZAMAN II


E.  Keluarnya Ya'juj dan Ma'juj 
Keluarnya Kaum Yakjuj dan Makjuj di akhir zaman termasuk salah satu dari sepuluh tanda-tanda besar kiamat. Diriwayatkan oleh Ibnu Majah rahimahullahu dalam Kitabul Fitan dari Hudzaifah bin Usaid Abu Suraihah radhiyallahu ‘anhu:
" Kami sedang duduk-duduk berbincang di bayang-bayang salah satu kamar Rasulullah. Kami berbincang tentang hari kiamat, dan suara kami pun menjadi meninggi. Lalu beliau bersabda: ‘Tidak akan terjadi hari kiamat sehingga muncul sepuluh tanda; yaitu terbitnya matahari dari sebelah barat, munculnya Dajjal, munculnya asap, keluarnya binatang, munculnya Ya’juj dan Ma’juj, turunnya Isa putra Maryam, dan tiga khusuf (terbenam ke dalam bumi), satu di timur, satu di barat dan satu di Jazirah Arab, dan api yang keluar dari arah Yaman dari dataran terendah ‘Adn yang menggiring manusia ke tempat mahsyar’.  (HR. Muslim)
Dari hadist di atas di ceritakan, suatu ketika Nabi Muhamad SAW mendatangi para sahabat yang ketika sedang duduk bercakap-cakap dan Baginda Nabi Muhamad SAW bertanya, apakah yang mereka sedang bincangkan?Mereka berkata, bahwa yang mereka bicarakan mengenai tanda-tanda hari kiamat dan akhir zaman.Kemudian Baginda Nabi Muhamad SAW memberi tahu 10 tanda-tanda akhir zaman yang salah satu tandanya adalah munculnya Yakjuj dan Makjuj (Gog and Magog).
Ada sebagian umat muslim yang menganggap bahwa Yakjuj dan Makjuj belum terlepas, bahwa Yakjuj dan Makjuj tidak akan muncul sampai setelah kembalinya Nabi Isa a.s bahkan ada yang menganggap ini hanya sebuah dongeng dan cerita legenda tentang makhluk ghaib atau makhluk luar angkasa (alien) dengan UFO seperti yang digembor-gemborkan media Barat.  Bahkan mereka dari golongan Orientalis, Evangelis dan Zionis menuduh bahwa Ya’juj dan Ma’juj adalah bangsa dari negar-negara Islam.
Sesungguhnya Yakjuj dan Makjuj sudah mulai terlepas pada zaman Rasulullah SAW  seperti yang disampaikan dalam hadist Beliau. Dalam beberapa hadist Rasulullah SAW telah mengingatkan umatnya tentang Yakjuj dan Makjuj, antara lain;
·         Hadis riwayat Zainab binti Jahsy ra.:
Bahwa Nabi saw. bangun dari tidurnya sambil bersabda: Laa ilaaha illallaah, celakalah orang-orang Arab karena suatu bencana akan terjadi, yaitu hari ini dinding (bendungan) Yakjuj dan Makjuj telah terbuka sebesar ini. Dan Sufyan (perawi hadis ini) melingkarkan jarinya membentuk angka sepuluh (membuat lingkaran dengan jari telunjuk dan ibu jari). Aku (Zainab binti Jahsy) bertanya: Wahai Rasulullah, apakah kita semua akan binasa padahal di antara kita banyak terdapat orang-orang saleh? Beliau menjawab: Ya, jika banyak terjadi kemaksiatan. (Shahih Muslim No.5128)
·         Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
Dari Nabi saw., beliau bersabda: Hari ini dinding Yakjuj dan Makjuj telah terbuka sebesar ini. Wuhaib (perawi hadis) melingkarkan jarinya membentuk angka sembilan puluh (menekuk jari telunjuk sampai ke pangkal ibu jari). (Shahih Muslim No.5130)
Menurut tafsir Ibnu Katsir menjelaskan bahwa mereka adalah keturunan  Adam dari keturunan Nuh, dari anak keturunan Yafits yakni nenek moyang bangsa Turki yang terisolir oleh benteng tinggi yang dibangun oleh Dzulkarnaen.
Dan dalam buku tafsir diceritakan:
“Khalifah mengirimkan beberapa ekspedisi sekitar tahun 50 H mencoba untuk menemukan penghalang yang dibangun oleh Dzul Qarnayn.  Setelah ekspedisi kembali dengan membawa berita bahwa mereka telah menemukan lokasi penghalang tersebut dan itu terbaring di reruntuhan,,,”
Penghalang tersebut terbaring di reruntuhan dan salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW yang pada waktu menjadi Khalifah Bani Umayyah I adalah Muawiyyah bin Abu Sofyan, menyatakan sendiri dan lokasi penghalang itu terbaring di reruntuhan.  Khalifah Muawiyyah sendiri pernah menyampaikan kepada tentaranya agar menghindari peperangan dengan kaum tersebut dan berharap mereka memeluk Islam.  Pada masa Khalifah Abdul Malik bin Marwan, salah seorang panglima perang terkenal tentara muslim yaitu Thariq bin Ziyad merupakan keturunan dari kaum ini, dari suku Barbar Afrika Utara (Moroko, Tunisia, AlJazair) yang berhasil  menaklukan Spanyol yang pada waktu itu berada di bawah kekuasaan Raja Roderick dari Bangsa Gotic Jermanik sekitar tahun 95 H.
Menurut sejarah Yahudi sumber Al Kitab (1Tawarikh 5); Gog dan Magog adalah keturunan Nuh a.s , Magog adalah salah satu Putra Yefets, sementara Gog adalah salah satu Putra Ruben.  Gog disebut “Melekh Eretz” dan Magog dalam bahasa Ibrani berarti “raja dari tanah”.Secara gramatikal dalam bahasa Ibrani nama Magog sebagai arti dari Gog.  Gog dalam Al Kitab sama dengan Ya’juj dalam Al Qur’an  ia dikatakan sebagai “Kepala Rusia” dalam  Al Kitab.  Tiga nama yang disebutkan dalam Al Kitab adalah “Rosh atau Rusia”, “Masech atau Moskow” dan “Tubal atau Tobalsk”.
Rusia saat ini berada di posisi di mana dahulunya adalah laokasi Kekaisaran Khazaria.Orang-orang Khazar adalah semi nomad Turk dan orang-orang Mongol yang mendominasi Padang Pontic dan Kaukasus Utara.Orang-orang Khazar menjadi Yudaisme, belajar bahasa Ibrani dan Slavia dan menetap di kota-kota di seluruh Kaukasus Utara dan Ukraina dan menjadi orang-orang Yahudi Eropa (Askenazi).Akhirnya menyebar ke seluruh Eropa dan Amerika Utara (Anglo Saxon).  Bangsa Khazar inilah yang mampu menghalangi dan sering menghancurkan tentara muslim.
Dalam sejarah zaman dahulu, Bangsa Khazar sering bersekutu dengan Kaum Romawi, bahkan menjadi pasukan bayaran melawan Khalifah Muslim, bahkan beberapa Kerajaan Islam berhasil mereka musnahkan.  Bangsa Khazar/Turk/Mongol/Tartar/Barbar memiliki ciri khas jika dalam peperangan dan berhasil membunuh pemimpin lawannya, mereka akan menebas dan memotong kepalanya kemudian mereka akan membawa kepala tersebut, dipamerkan kepada prajuritnya sehingga akan menjatuhkan mental prajurit lawannya.

Sejarah Bangsa Romawi
Bangsa Romawi (Pagan) telah berhasil menguasai daerah luas yang melingkupi seluruh wilayah Mediterania dan sebagian besar Eropa Timur. Wilayah-wilayah ini terdiri dari berbagai kelompok budaya, baik yang masih primitif maupun yang telah memiliki peradaban maju. Secara umum, provinsi-provinsi di wilayah Mediterania timur lebih makmur dan maju karena telah mengalami perkembangan pesat pada masa Kekaisaran Makedonia serta telah mengalami proses hellenisasi. Sementara itu, provinsi di wilayah Barat kebanyakan hanya berupa pedesaan yang tertinggal. Perbedaan antara kedua wilayah ini bertahan lama dan menjadi penting pada tahun-tahun berikutnya.
Pada tahun 293 M, Diokletianus menciptakan sistem administratif yang baru (tetrarki) sebagai institusi yang dimaksudkan untuk mengefisienkan kontrol Kekaisaran Romawi yang luas. Ia membagi Kekaisaran menjadi dua bagian, dengan dua kaisar memerintah dari Italia (Barat) dan Yunani (Timur), masing-masing memiliki wakil-kaisar. Setelah masa kekuasaan Diokletianus dan Maximianus berakhir, tetrarki runtuh, dan Konstantinus I menggantinya dengan prinsip penggantian turun temurun.
Konstantinus memindahkan pusat kekaisaran, dan membawa perubahan-perubahan penting pada konstitusi sipil dan religius. Pada tahun 330M, ia mendirikan Konstantinopel sebagai Roma kedua di Byzantium. Posisi kota tersebut strategis dalam perdagangan antara Timur dan Barat.. Di bawah Konstantinus, kekuatan militer kekaisaran kembali pulih. Periode kestabilan dan kesejahteraan pun dapat dinikmati.
Di bawah Konstantinus, Kekristenan tidak menjadi agama eksklusif negara, tetapi didukung oleh kekaisaran, apalagi sang kaisar mendukungnya dengan hak-hak yang berlimpah. Sang kaisar memperkenalkan prinsip bahwa kaisar tidak perlu menyelesaikan pertanyaan doktrin, tetapi perlu memanggil dewan-dewan kegerejaan untuk tujuan itu. Sinode Arles dihimpunkan oleh Konstantinus, dan Konsili Nicea Pertama memamerkan klaimnya untuk menjadi kepala gereja.
Keadaan kekaisaran tahun 395M dapat dikatakan sebagai hasil kerja Konstantinus. Prinsip dinasti diterapkan dengan tegas sehingga kaisar yang meninggal pada masa itu, Theodosius I, dapat mewariskan kekaisaran pada anak-anaknya: Arcadius di Barat dan Honorius di Timur. Theodosius merupakan kaisar terakhir yang menguasai seluruh Romawi Barat dan Timur.
Kekaisaran Timur terhindar dari kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh Barat pada abad ketiga dan keempat, karena Timur memiliki budaya urban yang lebih mapan dan sumber daya finansial yang lebih kuat, sehingga mampu menghentikan penyerang dengan upeti dan menyewa tentara-tentara bayaran. Theodosius II memperkuat tembok Konstantinopel, sehingga kota tersebut aman dari serangan-serangan; tembok tersebut tidak dapat ditembus hingga tahun 1204. Untuk mengusir orang-orang Hun(salah satu suku Barbar/Khazaria) yang berada di bawah pimpinan Attila, Theodosius memberi mereka subsidi (konon 300 kg (700 lb) emas). Ia juga mendukung pedagang Konstantinopel yang berdagang dengan orang Hun dan bangsa lainnya. Peningkatan ekonomi Bizantium memungkinkan Theodosius untuk melakukan kodifikasi hukum Romawi.
Penerusnya, Marcianus, menolak melanjutkan membayar upeti ini. Beruntungnya, Attila telah mengalihkan perhatiannya pada Kekaisaran Romawi Barat.  Setelah kematiannya tahun 453, negeri Attila runtuh dan Konstantinopel membuka hubungan yang menguntungkan dengan orang-orang Hun yang tersisa. Mereka akhirnya bertempur sebagai tentara bayaran dalam angkatan bersenjata Romawi Timur.
Setelah jatuhnya Attila, perdamaian dapat dinikmati di Romawi Timur, sementara Romawi Barat runtuh (keruntuhannya tercatat pada tahun 476, ketika jenderal Romawi Jermanik Odoacer menjatuhkan kaisar Romulus Augustulus.
Untuk merebut kembali Italia, kaisar Zeno hanya bisa bernegosiasi dengan Ostrogoth (bagian dari bangsa Khazar/Barbar) yang telah menetap di Moesia. Ia mengirim raja Ostrogoth Theodoric ke Italia sebagai magister militum per Italiam ("kepala komando untuk Italia"). Setelah berhasil menjatuhkan Odoacer pada tahun 493M, Theodoric menguasai Italia.
Pada tahun 491M, Anastasius I menjadi kaisar, tapi baru pada 497M pasukan kaisar yang baru secara efektif memperhitungkan perlawanan Isauria. Anastasius adalah seorang reformis energetik dan administrator yang cakap.
Yustinianus I, yang naik takhta pada tahun 527M, melancarkan penaklukan kembali Romawi Barat. Pada tahun 532, putra petani Illyria itu menandatangani perjanjian damai dengan Khosrau I dari Persia. Meskipun harus membayar upeti tahunan yang besar, front timur Bizantium menjadi aman. Pada tahun yang sama, Yustinianus selamat dari kerusuhan Nika di Konstantinopel, yang berakhir dengan kematian tiga puluh ribu perusuh. Kemenangan ini memperkuat posisi Yustinianus. Paus Agapetus I dikirim ke Konstantinopel oleh raja OstrogothTheodahad, tetapi gagal mencapai kesepakatan perdamaian dengan Yustinianus. Akan tetapi, ia berhasil membuat monofisitisme dicela.
Penaklukan kembali Romawi Barat dimulai pada tahun 533M. Yustinianus mengirim jenderalnya Belisarius dan 15.000 tentara untuk merebut kembali provinsi Afrika dari suku Vandal(Khazaria dari Skandinavia) yang telah berkuasa semenjak tahun 429. Kerajaan Vandal berhasil ditundukkan. Sementara itu, di Italia Ostrogoth, raja Athalaric meninggal pada 2 Oktober 534M. Ibunya, Amalasuntha, dipenjarakan dan dibunuh oleh Theodahad di pulau Martana. Yustinianus melihatnya sebagai kesempatan untuk melakukan intervensi. Pada tahun 535, tentara Romawi Timur dikirim ke Sisilia. Kemenangan berhasil digapai, tetapi Ostrogoth memperkuat perlawanan mereka. Kemenangan baru benar-benar dicapai pada tahun 540, ketika Belisarius merebut Ravenna.
Pada 535M–536M, Theodahad mengirim Paus Agapetus I ke Konstantinopel untuk meminta dipindahkannya pasukan Bizantium dari Sisilia, Dalmatia, dan Italia. Meskipun Agapetus gagal dalam misinya untuk menyepakati perjanjian damai dengan Justinianus, tapi ia berhasil mendorong Patriark Anthimus I dari Konstantinopel yang Monofisit untuk mundur, meskipun didukung dan dilindungi oleh maharani Theodora.
Sayangnya, Ostrogoth berhasil disatukan kembali di bawah pimpinan Totila dan merebut Roma pada 17 Desember 546M. Belisarius ditarik oleh Yustinianus pada awal tahun 549. Kasim Narses menggantikannya pada akhir tahun 551M dengan membawa tentara sejumlah 35.000. Totila berhasil dikalahkan dan tewas dalam Pertempuran Busta Gallorum. Penerusnya, Teia, berhasil ditaklukan dalam Pertempuran Mons Lactarius (Oktober 552M). Selanjutnya, suku Goth (Khazaria) masih terus melawan. Suku Franka dan Alamanni pun melancarkan invasi mereka. Meskipun begitu, perang untuk menguasai semenanjung Italia telah berakhir dengan kemenangan Romawi Timur.
Pada tahun 551M, bangsawan Visigoth(Khazaria/Barbar dari suku Jermanik) di Hispania, Athanagild, memohon bantuan Yustinianus dalam pemberontakan melawan raja. Sang kaisar mengirim tentara di bawah pimpinan Liberius. Kekaisaran Romawi Timur berhasil menguasai sepotong wilayah di pantai Spania hingga masa kekuasaan Heraklius.
Sementara itu, di timur, Peperangan Romawi-Persia berkecamuk hingga tahun 561M, ketika Yustinianus dan Khosrau menyetujui perdamaian selama 50 tahun. Pada pertengahan tahun 550M, Yustinianus telah mencapai kemenangan dalam semua peperangan, dengan pengecualian di Balkan, ketika kekaisaran terus menerus diserang oleh bangsa Slavia (Khazaria). Pada tahun 559M, kekaisaran diancam oleh Kutrigur dan Sklavinoi. Yustinianus memanggil Belisarius, dan begitu bahaya telah sirna, sang kaisar mengambil alih kekuasaan sendiri. Berita bahwa Yustinianus memperkuat armada Donaunya membuat Kutrigur cemas, sehingga mereka setuju dengan traktat yang memberi mereka subsidi dan memperbolehkan mereka pulang dengan aman melewati sungai Donau..
Setelah Yustinianus mangkat pada tahun 565M, penggantinya, Yustinus II, menolak membayar upeti untuk Persia. Sementara itu, suku Langobardi menyerbu Italia. Pengganti Yustinus, Tiberius II, memberi subsidi kepada suku Avar, sementara melancarkan serangan terhadap Persia. Subsidi gagal menenangkan suku Avar. Mereka merebut benteng Sirmium tahun 582M, sementara bangsa Slavia mulai menyeberangi sungai Donau. Maurice, yang menggantikan Tiberius, turut campur dalam perang saudara Persia, serta menempatkan Khosrau II kembali ke takhta dan menikahkan putrinya dengannya. Traktat Maurice dengan ipar barunya membawa status quo baru di timur, dan mengurangi biaya pertahanan selama perdamaian ini (jutaan solidi berhasil diselamatkan berkat remisi upeti untuk Persia). Setelah kemenangannya di front timur, Maurice dapat mengalihkan perhatiannya ke Balkan, dan pada tahun 602M, ia berhasil mengusir suku Avar dan Slavia.
Setelah Maurice dibunuh oleh Phocas, Khosrau mencoba menaklukan provinsi MesopotamiaRomawi. Phocas, seorang pemimpin tak populer yang dideskripsikan sebagai "tiran" dalam sumber-sumber Romawi Timur, merupakan target konspirasi-konspirasi senat. Ia dijatuhkan pada tahun 610 oleh Heraklius. Setelah Heraklius berkuasa, tentara Persia terus mendesak hingga memasuki Asia Kecil. Mereka menduduki Damaskus dan Yerusalem, serta memindahkan Salib Sejati ke Ctesiphon. Heraklius melancarkan serangan balasan dengan ciri perang suci. Tentara Romawi Timur berperang dengan membawa citra Acheiropoietos Kristus sebagai panji militer (serupa dengan ini, ketika Konstantinopel selamat dari kepungan Avar pada 626M, kemenangan itu dianggap sebagai anugerah dari ikon Perawan yang diarak dalam prosesi oleh PatriarkSergius di dekat dinding kota. Tentara Persia berhasil dihancurkan dalam pertempuran di Ninewe tahun 627. Pada tahun 629, Heraklius mengembalikan Salib Sejati ke Yerusalem dalam upacara yang penuh keagungan. Perang ini melemahkan Romawi Timur dan Sassaniyah Persia, serta membuat keduanya rentan terhadap serangan Muslim Arab yang sedang bangkit pada masa itu. Tentara Arab berhasil menghancurkan tentara Romawi Timur dalam Pertempuran Yarmuk tahun 636M, dan Ctesiphon jatuh pada tahun 634M.
Kekaisaran Romawi Timur membentang dari Armenia di timur hingga Calabria di barat. Banyak keberhasilan telah digapai, dari penaklukan Bulgaria, aneksasi wilayah Georgia dan Armenia, hingga pemusnahan penyerang Mesir di luar Antiokhia. Kemenangan-kemenangan tersebut masih belum cukup; Basil mempertimbangkan untuk mengusir pendudukan Arab di Sisilia. Ia berencana menaklukan kembali pulau tersebut, tetapi kematian terlebih dahulu menuntut nyawanya tahun 1025.
Leo VI mereformasi administrasi Kekaisaran, mengatur ulang perbatasan subdivisi administratif (Themata, atau "Thema") dan merapikan sistem pangkat serta hak istimewa, serta mengatur tindakan beragam serikat dagang di Konstantinopel. Reformasi Leo berperan besar dalam mengurangi bahaya perpecahan Kekaisaran.
Periode ini juga meliputi peristiwa keagamaan yang penting. Kiril dan Methodius, dua bersaudara Yunani Bizantium dari Thessaloniki, berperan besar dalam Kristenisasi bangsa Slav.
Agama
Kelangsungan hidup kekaisaran memastikan peran aktif kaisar dalam urusan gereja. Negara Romawi Timur mewarisi kebiasaan administratif dan finansial dalam mengatur urusan agama dari masa pagan, dan kebiasaan ini diterapkan di gereja. Orang-orang Romawi Timur memandang kaisar sebagai wakil atau pengabar Kristus. Maka kaisar bertanggung jawab dalam penyebaran Kekristenan di antara orang-orang pagan, dan untuk "luar" agama, seperti pemerintahan dan keuangan. Seperti disebutkan oleh Kyril Mango, pemikiran politik Bizantium dapat dirangkum dalam moto, "Satu Tuhan, satu kekaisaran, satu agama". Meskipun begitu, peran kaisar dalam gereja tidak pernah berkembang menjadi sistem tetap yang legal.
Peran imperial dalam urusan Gereja tak pernah berkembang menjadi sistem yang tetap dan pasti secara hukum. Dengan jatuhnya Roma dan pertikaian internal pada tubuh kepatriarkan lainnya, gereja Konstantinopel menjadi pusat Kekristenan terkaya dan paling berpengaruh antara abad ke-6 hingga abad ke-11. Bahkan ketika Kekaisaran mengalami kemunduran dan menyusut, Gerejanya tetap memiliki pengaruh signifikan baik di dalam dan di luar perbatasan kekaisaran, seperti ditulis oleh George Ostrogorsky:
Kepatriarkan Konstantinopel terus menjadi pusat dunia Ortodoks, dengan subordinatnya adalah tahta metropolitan dan keuskupan agung di kawasan Asia Kecil dan Balkan, kini lepas dari Bizantium, serrta di Kaukasus, Rusia dan Lithuania. Gereja tetap menjadi unsur paling stabil di Kekaisaran Bizantium.
Doktrin Kristen resmi pertama ditetapkan oleh tujuh dewan ekumeni pertama, dan ketika itu kaisar bertugas menjalannya kepada rakyatnya. Suatu dekrit kekaisaran pada 388, yang kelak dimasukkan ke dalam Kodeks Justinianus, memerintahkan penduduk Kekaisaran "untuk menganut Kristen Katolik." dan menyatakan bahwa mereka yang tidak mematuhinya dianggap "gila dan bodoh" oleh hukum; sebagai pengikut "dogma pagan".
Kekristenan tidak pernah bersatu secara penuh di Kekaisaran Romawi Timur. Gereja Ortodoks Timur tidak mewakili semua orang Kristen di kekaisaran. Nestorianisme, pandangan yang diajarkan oleh Nestorius, berpisah dari gereja kekaisaran, dan kini menjadi Gereja Timur Asiria. Gereja Ortodoks Oriental melepaskan diri dari gereja kekaisaran setelah deklarasi Konsili Khalsedon. Arianisme dan sekte-sekte Kristen lain, seperti Nestorianisme, Monofisitisme dan Paulisianisme, juga ada di kekaisaran, meskipun pada masa jatuhnya Roma pada abad ke-5, Arianisme lebih terbatas pada suku-suku Jermanik di Eropa Barat. Pada masa akhir kekaisaran, Ortodoks Timur mewakili sebagian besar orang Kristen di sisa kekaisaran. Sementara itu, Yahudi merupakan minoritas yang penting di kekaisaran. Meskipun beberapa kali mengalami penganiayaan, mereka secara umum ditoleransi.
Perpecahan lainnya di antara kaum Kristiani terjadi ketika Leo III memerintahkan penghancuran ikon-ikon di seluruh Kekaisaran. Ini memicu terjadinya krisis keagamaan yang besar, yang berakhir pada pertengahan abad ke-19 dengan dipulihkannya ikon-ikon. Selama periode yang sama, gelombang pagan baru berkembang di Balkan, terutama berasal dari bangsa Slav. Mereka secara perlahan-lahan dikristenisasi, dan tahap akhir Bizantiu, yaitu Kristen Ortodoks Timur mencerminkan sebagian besar umat Kristiani, dan secara umum, sebagian besar orang di sisa-sisa kekaisaran.
Kekaisaran Romawi Timur telah mengamankan Eropa Barat dari kekuatan-kekuatan baru di Timur. Romawi Timur terus menerus diserang oleh Persia, Arab, Turki Seljuk, dan Utsmaniyah. Contohnya, Peperangan Romawi Timur-Arab, diakui oleh sejarawan sebagai faktor utama di balik bangkitnya Karel yang Agung, dan rangsangan bagi feudalisme dan kemandirian ekonomi.
Selama berabad-abad, sejarawan Barat menggunakan istilah Byzantine dan Bizantinisme sebagai pameo untuk kemerosotan, politik tipu muslihat, dan birokrasi yang kompleks. Selain itu, terdapat penilaian negatif yang kuat terhadap peradaban Romawi Timur dan warisannya di Eropa Tenggara. Byzantinisme secara umum didefinisikan sebagai badan religius, politik, dan filosofis yang bertentangan dengan Barat. Bahkan di Yunani abad ke-19, fokus utamanya adalah pada masa klasik, sedangkan tradisi Bizantium dikaitkan dengan konotasi negatif.
Pendekatan tradisional terhadap Bizantium ini secara sebagan atau keseluruhan diperdebatkan dan direvisi oleh penelitian modern, yang berfokus pada aspek-aspek positif dari kebudayaan dan peninggalan Bizantium. Pada abad ke-20 dan ke-21, sejarawan-sejarawan di Barat mencoba memahami Romawi Timur dengan lebih akurat dan seimbang. Hasilnya, karakter budaya Romawi Timur yang kompleks lebih diperhatikan dan diperlakukan secara objektif daripada sebelumnya. Averil Cameron berpendapat bahwa Bizantium memberikan banyak kontribusi terhadap terbentuknya Eropa Abad Pertengahan. Baik Cameron maupun Obolensky juga mengakui peran penting Bizantium dalam membentuk Kristen Ortodoks, yang pada gilirannya menempati posisi sentral dalam sejarah dan masyarakat di Yunani, Bulgaria, Rusia, Serbia serta negara-negara Balkan  lainnya.
Setelah penaklukan Konstantinopel oleh Turk Utsmaniyah pada 1453, Sultan Mehmed II mengambil gelar "Kaysar-i-Rûm" (padanan Turk untuk Kaisar Romawi), karena ia merasa bahwa Kesultanan Utsmaniyah merupakan penerus Kekasiaran Bizantium. Menurut Cameron, dengan menganggap diri sebagai "penerus" Bizantium, Utsmaniyah menjaga aspek-aspek penting dari tradisi Bizantium, yang pada gilirannya memudahkan "kebangkitan Ortodoks" selama periode pasca-Komunisme di negara-negara Eropa Timur.
Bangkitnya Utsmaniyah dan jatuhnya Konstantinopel
Situasi semakin memburuk setelah Andronikos III wafat. Perang saudara selama enam tahun berkecamuk di kekaisaran, membuat penguasa Serbia Stefan IV Dushan (berkuasa 1331–1346) mampu menguasai sebagian besar sisa wilayah kekaisaran dan mendirikan "Kekaisaran Serbia" yang berumur pendek. Gempa bumi di Gallipoli tahun 1354 menghancurkan perbentengan, sehingga Utsmaniyah (yang disewa sebagai tentara bayaran selama perang saudara oleh Ioannes VI Kantakouzenos) dapat memperkuat posisinya di Eropa. Saat perang saudara telah berakhir, Utsmaniyah telah mengalahkan Serbia dan menundukkan mereka sebagai vassal. Setelah Pertempuran Kosovo, sebagian besar Balkan telah didominasi oleh Utsmaniyah.
Kaisar memohon bantuan dari barat, tetapi paus hanya akan mengirim bantuan jika Gereja Ortodoks Timur mau bersatu kembali dengan Takhta Suci. Penyatuan gereja telah dipertimbangkan, dan kadang-kadang dilakukan melalui dekret kekaisaran, tetapi penduduk dan klerus Ortodoks membenci otoritas Roma dan Ritus Latin. Beberapa tentara Barat datang dan memperkuat pertahanan Konstantinopel, namun kebanyakan penguasa Barat, yang sibuk dengan urusannya masing-masing, tidak melakukan apapun saat Utsmaniyah mencaplok satu per satu sisa wilayah Romawi Timur.
Pada tanggal 2 April 1453, Sultan Mehmed II dengan tentara berjumlah 80.000 mengepung Konstantinopel.Konstantinopel akhirnya jatuh ke tangan Utsmaniyah pada tanggal 29 Mei 1453. Kaisar Romawi Timur terakhir, Konstantinus XI Palaiologos, terlihat melepas tanda kebesarannya dan melibatkan dirinya dalam pertempuran setelah tembok kota direbut.
Pasca runtuhnya Romawi Timur
Setelah Konstantinopel jatuh, satu-satunya wilayah Kekaisaran Bizantium yang masih tersisa adalah Kedespotan Morea (Peloponnesos), yang dikuasai oleh Kaisar terakhir, ThomasPalaiologos dan Demetrios Palaiologos. Kedespotan ini terus bertahan sebagai negara merdeka dengan membayar upeti tahunan kepada Utsmaniyah. Pemerintahan yang tak kompeten, ketidakmampuan membayar upeti, dan pemberontakan melawan Utsmaniyah akhirnya membuat Mehmed II menginvasi Morea pada 1460. Demetrios meminta Utsmaniyah untuk menginvasi dan mengusir Thomas, hingga akhirnya Thomas melarikan diri. Utsmaniyah bergerak menyusuri Morea dan bisa dibilang berhasil menaklukan seluruh Morea pada musim panas. Demetrios mengira bahwa ia akan dijadikan penguasa Morea, namun wilayah ini kemudian dijadikan bagian dari Utsmaniyah.
Beberapa pertahanan terakhir mampu bertahan selama beberapa waktu. Pulau Monemvasia menolak menyerah dan awalnya diperintah oleh seorang bajak laut Katala. Ketika penduduknya mengusirnya, mereka memperoleh persetujuan Thomas untuk menempatkan mereka di bawah perlindungan Paus sebelum akhir 1460. Semenanjung Mani, di ujung selatan Morea, melakukan perlawanan bawah koalisi longgar para klan lokal dan kemudian wilayah itu dikuasai oleh Venesia. Pertahanan terakhir adalah Salmeniko, di barat laut Morea. Graitzas Palaiologos adalah komandan militer di sana, ditempatkan di Kastil Salmeniko. Ketika kota itu akhirnya menyerah, Graitzas dan garnisunnya serta beberapa penduduk kota bertahan di kastil hingga Juli 1461, ketika akhirnya mereka melarikan diri dan tiba di wilayah Venesia.
Mehmed II menaklukkan negara-negara kecil di Mistra, Yunani, pada tahun 1460, dan Trebizond pada tahun 1461. Pada akhir abad ke-15, Kesultanan Utsmaniyah telah menguasai Asia Kecil dan sebagian Balkan. Ia dan para penerusnya terus menganggap diri mereka sebagai pewaris Kekaisaran Romawi hingga runtuhnya Kesultanan Utsmaniyah pada awal abad ke-20. Mereka beranggapan bahwa mereka hanya mengubah basis keagamaan di Bizantium seperti yang dahulu dilakukan oleh Constantinus. Sementara itu, Kepangeranan-kepangeranan Donau menerima pengungsi-pengsungsi Ortodoks dan bangsawan-bangsawan Romawi Timur.
Keponakan kaisar terakhir, Andreas Palaiologos, mewarisi gelar Kaisar Romawi Timur dan menggunakannya dari tahun 1465 hingga kematiannya tahun 1503. Selanjutnya, peran kaisar sebagai pelindung Ortodoks Timur diklaim oleh Ivan III, Adipati Agung Mokswa. Ia telah menikahi saudara Andreas, Sophia Paleologue. Cucunya, Ivan IV, akan menjadi Tsar Rusia yang pertama (tsar, atau czar, berarti caesar, adalah istilah yang dahulu digunakan bangsa Slavia untuk Kaisar Romawi Timur). Penerus-penerus mereka mendukung gagasan bahwa Moskwa adalah penerus Roma dan Konstantinopel. Gagasan bahwa Kekaisaran Rusia adalah Roma Ketiga tetap hidup hingga meletusnya Revolusi Rusia tahun 1917.
Sumber ; Wikipedia
Sudah jelas bahwa keterangan di atas membuktikan dinding/tembok Kaum Yakjuj dan Makjuj ini sudah terbuka, bahkan sekarang jejaknya sudah tidak ada.  Jika menyadari hal ini, harusnya umat muslim mewaspadai bahwa dunia sekarang berada di bawah kendali dan dikuasai Kaum Yakjuj dan Makjuj.
           
Daryal Goerge/Gerbang Iberian/ Gerbang Kaukasus
F.  Kaum Yakjuj dan Makjuj Membawa Kembali Bani Israel ke Tanah Suci/Yerusalem
     /Baitul Maqdis
Sebagai muslim kita harus menyadari, setelah Allah SWT memberikan tanah suci tersebut kepada bangsa Israel (Yahudi) yaitu pada masa kerajaan Nabi Daud AS dan dilanjutkan oleh Nabi Sulaiman AS sebagai khilafah pertama yang menguasai dunia. .
يَٰدَاوُۥدُ إِنَّا جَعَلْنَٰكَ خَلِيفَةًۭ فِى ٱلْأَرْضِ فَٱحْكُم بَيْنَ ٱلنَّاسِ بِٱلْحَقِّ وَلَا تَتَّبِعِ ٱلْهَوَىٰ فَيُضِلَّكَ عَن سَبِيلِ ٱللَّهِ ۚ إِنَّ ٱلَّذِينَ يَضِلُّونَ عَن سَبِيلِ ٱللَّهِ لَهُمْ عَذَابٌۭ شَدِيدٌۢ بِمَا نَسُوا۟ يَوْمَ ٱلْحِسَابِ
Artinya:Hai Daud, sesungguhnya Kami menjadikan kamu khalifah (penguasa) di muka bumi, maka berilah keputusan (perkara) di antara manusia dengan adil dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang yang sesat dari jalan Allah akan mendapat azab yang berat, karena mereka melupakan hari perhitungan. (Shaad : 26)
وَوَهَبْنَا لِدَاوُۥدَ سُلَيْمَٰنَ ۚ نِعْمَ ٱلْعَبْدُ ۖ إِنَّهُۥٓ أَوَّابٌ
Artinya: Dan Kami karuniakan kepada Daud, Sulaiman, dia adalah sebaik-baik hamba. Sesungguhnya dia amat taat (kepada Tuhannya). (Shaad : 30)
وَلَقَدْ فَتَنَّا سُلَيْمَٰنَ وَأَلْقَيْنَا عَلَىٰ كُرْسِيِّهِۦ جَسَدًۭا ثُمَّ أَنَابَ
Artinya: Dan sesungguhnya Kami telah menguji Sulaiman dan Kami jadikan (dia) tergeletak di atas kursinya sebagai tubuh (yang lemah karena sakit), kemudian ia bertaubat. (Shaad : 34)
قَالَ رَبِّ ٱغْفِرْ لِى وَهَبْ لِى مُلْكًۭا لَّا يَنۢبَغِى لِأَحَدٍۢ مِّنۢ بَعْدِىٓ ۖ إِنَّكَ أَنتَ ٱلْوَهَّابُ
Artinya: Ia berkata: "Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang jua pun sesudahku, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Pemberi". (Shaad:35)
Jadi Negara Israel pernah berdiri di tanah suci Baitul Maqdis (Yerusalem) sebagai Negara yang pernah memerintah dunia, dengan Baitul Maqdis/Yerusalem sebagai pusat pemerintahan, pusat politik dan rohani bagi umat di dunia.  Kemudian Allah SWT telah mengusir mereka dari tanah suci tersebut dan telah menghancurkannya, termasuk kuil/masjid peninggalan Nabi Sulaiman AS.  Hal ini sudah di jelaskan dalam Surat Al Israa’ 2-7 dan juga Surat Al Maidah : 12-13.
وَلَقَدْ أَخَذَ ٱللَّهُ مِيثَٰقَ بَنِىٓ إِسْرَٰٓءِيلَ وَبَعَثْنَا مِنْهُمُ ٱثْنَىْ عَشَرَ نَقِيبًۭا ۖ وَقَالَ ٱللَّهُ إِنِّى مَعَكُمْ ۖ لَئِنْ أَقَمْتُمُ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتَيْتُمُ ٱلزَّكَوٰةَ وَءَامَنتُم بِرُسُلِى وَعَزَّرْتُمُوهُمْ وَأَقْرَضْتُمُ ٱللَّهَ قَرْضًا حَسَنًۭا لَّأُكَفِّرَنَّ عَنكُمْ سَيِّـَٔاتِكُمْ وَلَأُدْخِلَنَّكُمْ جَنَّٰتٍۢ تَجْرِى مِن تَحْتِهَا ٱلْأَنْهَٰرُ ۚ فَمَن كَفَرَ بَعْدَ ذَٰلِكَ مِنكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَآءَ ٱلسَّبِيلِ
Artinya: Dan sesungguhnya Allah telah mengambil perjanjian (dari) Bani Israel dan telah Kami angkat di antara mereka dua belas orang pemimpin dan Allah berfirman: "Sesungguhnya Aku beserta kamu, sesungguhnya jika kamu mendirikan salat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik sesungguhnya Aku akan menghapus dosa-dosamu. Dan sesungguhnya kamu akan Kumasukkan ke dalam surga yang mengalir di dalamnya sungai-sungai. Maka barang siapa yang kafir di antaramu sesudah itu, sesungguhnya ia telah tersesat dari jalan yang lurus". (Surat Al Maidah: 12)
فَبِمَا نَقْضِهِم مِّيثَٰقَهُمْ لَعَنَّٰهُمْ وَجَعَلْنَا قُلُوبَهُمْ قَٰسِيَةًۭ ۖ يُحَرِّفُونَ ٱلْكَلِمَ عَن مَّوَاضِعِهِۦ ۙ وَنَسُوا۟ حَظًّۭا مِّمَّا ذُكِّرُوا۟ بِهِۦ ۚ وَلَا تَزَالُ تَطَّلِعُ عَلَىٰ خَآئِنَةٍۢ مِّنْهُمْ إِلَّا قَلِيلًۭا مِّنْهُمْ ۖ فَٱعْفُ عَنْهُمْ وَٱصْفَحْ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلْمُحْسِنِينَ
Artinya: (Tetapi) karena mereka melanggar janjinya, Kami kutuk mereka, dan Kami jadikan hati mereka keras membatu. Mereka suka merobah perkataan (Allah) dari tempat-tempatnya, dan mereka (sengaja) melupakan sebagian dari apa yang mereka telah diperingatkan dengannya, dan kamu (Muhammad) senantiasa akan melihat kekhianatan dari mereka kecuali sedikit di antara mereka (yang tidak berkhianat), maka maafkanlah mereka dan biarkanlah mereka, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik (Surat Al Maidah : 13)
Kemudian dalam Surah Al Anbiya’ 21:95-96  Allah SWT memberitahukan bahwa setelah negeri mereka di binasakan dan jika masanya sudah tiba, mereka akan kembali apabila tembok Ya’juj dan Ma’juj telah  dibukakan:
وَحَرَٰمٌ عَلَىٰ قَرْيَةٍ أَهْلَكْنَٰهَآ أَنَّهُمْ لَا يَرْجِعُونَ
Sungguh tidak mungkin atas (penduduk) suatu negeri yang telah Kami binasakan, bahwa mereka tidak akan kembali (kepada Kami).
حَتَّىٰٓ إِذَا فُتِحَتْ يَأْجُوجُ وَمَأْجُوجُ وَهُم مِّن كُلِّ حَدَبٍۢ يَنسِلُونَ
Hingga apabila dibukakan (tembok) Yakjuj dan Makjuj, dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi.
Allah SWT sudah menjelaskan mengenai suatu tempat yang telah dimusnahkan dan penduduknya telah terusir, dan kemudian Allah SWT membuat suatu larangan dimana mereka tidak diperbolehkan untuk kembali kepada tempat tersebut dan mengakui tempat tersebut milik mereka, hingga apabila Yakjuj dan Makjuj telah dilepaskan.  Dalam surah Al Kahfi di jelaskan bahwa Yakjuj dan Makjuj di tempatkan di belakang suatu benteng dan mereka tidak dapat keluar dari situ, mereka sudah disekat. Dan bila masanya sudah tiba, mereka akan terlepas dan tersebar ke segala penjuru atau turun dari tempat yang tinggi.  Jadi bangsa Yahudi yang telah terusir akan kembali ke tanah suci/Baitul Magdis (Yerusalem) dan mengakui milik mereka, maka kita sedang hidup di akhir zaman.   Yang membawa mereka kembali ke tanah suci/Baitul Magdis (Yerusalem) adalah Yakjuj dan Makjuj.Yakjuj dan Makjuj adalah suatu Kaum atau Bangsa yang muncul di akhir zaman, yang memiliki kekuatan sebagai perusak dan penghancur kehidupan di muka bumi.
Selama lebih dari 2000 thn orang-orang yahudi hidup dalam buangan, dan setelah 2000 thn hidup dalam buangan mereka kembali ke Yerusalem dan mengakui bahwa Yerusalem adalah milik mereka.  Proses pengembalian Bangsa Yahudi ke Tanah Suci terjadi sekitar tahun 1914-1948 yaitu pada tahap pertama Perang Dunia Pertama sekitar tahun 1913-1918 dan pada tahap kedua Perang Dunia Kedua sekitar tahun 1938-1945.  Negara Israel telah lahir kembali sebagai sebagai Negara Israel pada tahun 1948 melalui Deklarasi Balfour yaitu deklarasi pendirian Negara Israel oleh Kaum Yakjuj dan Makjuj.
Di dalam Al Quran  Surah Ar - Ruum Allah SWT menceritakan tentang kemenangan dan kekalahan Bangsa Romawi (Bangsa Ruum) .  Surat Ar-Ruum 30 : 2-5:
غُلِبَتِ ٱلرُّومُ                       Telah dikalahkan bangsa Rumawi,(QS 30 : 2)
فِىٓ أَدْنَى ٱلْأَرْضِ وَهُم مِّنۢ بَعْدِ غَلَبِهِمْ سَيَغْلِبُونَ
di negeri yang terdekat dan mereka sesudah dikalahkan itu akan menang  (QS 30 : 3)
فِى بِضْعِ سِنِينَ ۗ لِلَّهِ ٱلْأَمْرُ مِن قَبْلُ وَمِنۢ بَعْدُ ۚ وَيَوْمَئِذٍۢ يَفْرَحُ ٱلْمُؤْمِنُونَ
dalam beberapa tahun (lagi). Bagi Allah-lah urusan sebelum dan sesudah (mereka menang). Dan di hari (kemenangan bangsa Rumawi) itu bergembiralah orang-orang yang beriman, (QS 30 : 4)
بِنَصْرِ ٱللَّهِ ۚ يَنصُرُ مَن يَشَآءُ ۖ وَهُوَ ٱلْعَزِيزُ ٱلرَّحِيمُ
karena pertolongan Allah. Dia menolong siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang (QS 30 : 5)
Di dalam Al Quran surah Ar Ruum tersebut sesungguhnya Allah SWT bercerita mengenai bangsa Kristian Timur atau Eropa Timur  ( Rusia sekarang) karena Kristian Timur berpusat di Moskow Rusia.  Dalam sejarah Bangsa Ruum tersebut selalu diidentikkan dengan bangsa Romawi di Itali yang berpusat di Kota Roma/Vatikan.  Namun perlu diingat bangsa Romawi ketika itu menganut Paganisme (menyembah berhala) sebelum  zaman Nabi Isa AS. Setelah Raja Romawi Constantine memeluk agama Kristiani, Raja tersebut membangun kota baru dan memindahkan pusat kerajaan ke kota tersebut dan mereka namakan Konstantinopel (pada masa Mustafa Kemalpasha/Kemal Attaturk nama kota tersebut dirubah menjadi Istanbul dengan maksud untuk menghilangkan jejak sejarah Kristian Timur/Byzantyne).  Jadi Ruum telah meninggalkan Italia dan pindah ke Konstantinopel (Turki). Sekitar tahun 1456-1457M ketika Sultan Muhammad Al Fateh menaklukan kota tersebut, Raja Konstantinopel berserta keluarga dan pengikutnya melarikan diri ke Moskow /Rusia (Ruum telah pindah ke Moskow, Rusia).  Dan dari keturunan Raja Konstantinopel inilah berdiri kekaisaran yang diperintah oleh seorang Tsar di Moskow, Rusia. Jadi Moskow, Rusia disebut juga Romawi ketiga.  Bangsa Ruum ini kekal mengamalkan ajaran agama Kristiani (Kristen Ortodoks), mereka lebih sahih dan asli mengamalkan ajaran Kristiani dibanding dengan Kristian Barat.
Bangsa Romawi Timur dan Romawi Barat selalu berselisih bahkan sering terlibat peperangan dan puncaknya pada tahun 1853-1856M terjadi Perang Krimea di Semenanjung Krimea, Balkan, Laut Hitam, Laut Baltik, Turki Barat dan Samudra Pasifik.  Perang ini melibatkan Kristiani Barat (Eropa Barat) Inggris (Britania Raya), Perancis, Kerajaan Sardinia (Italia) di bantu oleh Kesultanan Utsmaniyyah melawan Kekaisaran Rusia (Kristiani Timur/Eropah Timur) di bantu sukarelawan Bulgaria dan Eropa Timur lainnya.  Dan perang ini dianggap sebagai perang modern pertama dan dipicu oleh konflik Tanah Suci/Yerusalem/Baitul Magdis.  Perang terjadi merujuk pada perjanjian tahun 1757 Mdan 1774M di mana dalam perjanjian tersebut Ottoman mengakui Rusia sebagai pelindung Kristen Ortodoks di Kerajaan Ottoman (Sebelumnya Tanah Suci termasuk wilayah kekuasaan Ottoman)  termasuk penguasaan Tanah Suci, Namun Perancis dan sekutunya tidak menerima, dan memaksa Ottoman membatalkan perjanjian tersebut, mereka menekan Ottoman dan mengirimkan angkatan perangnya.  Akhirnya Kekaisaran Ottoman menerima perjanjian baru, mengakui Perancis beserta sekutunya dan Gereja Katolik Roma sebagai otoritas Kristen tertinggi di Tanah Suci dengan control atas tempat-tempat suci Kristen dan memiliki hak atas Gereja Nativity yang sebelumnya di pegang oleh Gereja Ortodoks.  Hal ini membuat Kekaisaran Rusia marah, juga terhadap Kekaisaran Ottoman, dan terjadilah perang di antara mereka Kristen Barat (Roma) dengan Kristen Timur Ortodoks (Rusia).  Peperangan ini akhirnya di menangkan oleh Kristen  Barat/Persekutuan Eropa Barat dibantu oleh Kesultanan Ottoman dan dengan demikian otoritas Tanah Suci jatuh ke tangan mereka.
Pada masa perang dunia I sekitar tahun 1913/1914, orang-orang Rusia senantiasa ingin merebut kembali Kota Kostantinopel. Hal ini disebabkan pada masa Raja Constantine di kota tersebut dibangunlah gereja besar yang menjadi kebanggaan orang-orang Kristiani dan menjadi pusat kebudayaan agama Kristiani.  Gereja tersebut dibangun sekitar abad ke 3 atau abad ke 4 dan sudah berusia lebih dari 3000thn dan diberi nama Aya Sophia (Hage Sophia).  Ketika Sultan Muhhamad Al Fateh menaklukan kota tersebut, dia menjadikan gereja tersebut menjadi sebuah masjid.  Hal ini sebenarnya sangat memalukan umat Islam, bertentangan dengan Al Quran dan Sunnah Rasulullah SAW karena zaman Rasulullah SAW dan sahabat-sahabat beliau (Kulafaur Rasydin), tidak pernah melakukan  hal tersebut, merubah gereja-gereja di daerah penaklukan menjadi masjid, tapi justru gereja-gera tersebut dilindungi dan memberikan kebebasan bagi pemeluknya untuk beribadah.  Bangsa Rusia (Kriastian Timur)  tetap berhasrat untuk kembali menguasai Konstantinopel namun Kesultanan Utsmanniyah salama bertahun-tahun lamanya menjadi penghalang bagi mereka, dan Kesultanan Usmanniyah juga menguasai tanah suci Baitul Maqdis/Yerusalem.  Namun sebelumnya Baitul Maqdis/Yerusalem di taklukan oleh Sultan Solahudin Al Ayyubi dari Dinasti Ayyubiah pada tahun 1187 dalam perang salib.  Dinasti Ayyubiah adalah muslim Sunni Suku Kurdi dari  Tikrit Irak (Kurdistan) yang waktu itu mengabdi pada  penguasa Seljuk di Irak dan Solahuddin Al Ayyubi di tunjuk sebagai pemimpin di Mesir yang pada akhirnya memproklamirkan sebagai penguasa Mesir.
Bila Krianstian Zionis Eropa berkeinginan untuk mendapatkan tanah suci/Yerusalem dari Kesultanan Usmanniyah, dan mengembalikan Negara Israel ke tanah suci/Yerusalem serta membawa kembali orang-orang Yahudi ke tanah suci tersebut maka mereka harus mengobarkan peperangan yang besar.  Mereka perlu membuat konspirasi agar Kesultanan Usmanniyah ikut melawan mereka dalam peperangan tersebut.Jauh sebelumnya Inggris (Britania) dan Perancis menjalin persahabatan dengan Kesultanan Usmanniyah, dan Rusia senantiasa menjadi musuh bagi mereka, mereka tidak menyukai Rusia.  Pada tahun 1907 sebelum pecahnya perang dunia I, Britania (Inggris) dan Perancis membuat kesepakatan/perjanjian rahasia dengan Rusia, di mana mereka menawarkan Konstantinopel kepada Rusia jika pecah perang besar dan menarik Rusia ke dalam persekutuan mereka. Kesepakatan ini di terima dengan senang hati oleh Rusia dan dengan demikian Kesultanan Usmannyah menarik diri dari persekutuan Britania (inggris) dan Perancis, karena Kesultanan Usmanniyah menganggap Rusia adalah seteru abadinya. Kesultanan Usmannyah akhirnya memutuskan untuk bergabung dengan persekutuan Jerman.
Ketika perang dunia meletus pada tahun 1914, persekutuan Jerman dan Kesultanan Usmannyah mengalami kekalahan dan pada tahun 1917 perang besar berakhir,   tentara Rusia telah kembali ke Konstantinopel. Namun sebenarnya pihak zionis tidak menginginkan Rusia menduduki Konstantinopel dan pihak Zionis merancang konspirasi agar supaya Rusia tidak menguasai Konstantinopel.  Akhirnya Zionis melancarkan Revolusi Bolsevik yang sebenarnya revolusi atheis (tidak bertuhan), mereka menyerang dan membunuh semua keluarga kekaisaran (Tsar) beserta pengikutnya, mereka menghancurkan asas agama Kristiani di Rusia dan membentuk rezim baru negara persemakmuran Uni Soviyet yang berasaskan atheis (tidak bertuhan).  Dengan demikian sejak tahun 1917, Rusia berada di bawah kendali Yakjuj dan Makjuj, mereka menarik diri dari peperangan dan menarik kembali tentara Rusia dari Konstantinopel dan Ruum pun lenyap.  Di waktu yang hampir bersamaan, zionis pun telah merancang dan mempersiapkan seorang pemuda Turki calon pemimpin yang akan menghapus kekhalifahan dan akan menghilangkan jejak sejarah Kristiani Timur di Konstantinopel dengan mengganti nama kota tersebut dengan Istanbul. Pemuda itu adalah Mustafa Kemalphasa yang menghapus kekhalifahan dan mengganti Turki dalam bentuk sekularisme (sampai sekarangpun Konstantinopel tetap di bawah kendali Kristian Zionis Eropa yang tergabung dalam persekutuan militer  mereka yaitu NATO, termasuk di dalamnya Negara Turki. Dan setiap negara yang menganut paham sekularisme akanberada di bawah kendali mereka termasuk Negara Indonesia).  Kemudian mereka menjadikan Negara persemakmuran Uni Soviyet sebagai Negara adi daya, negara “Super Power” Komunis Atheis sebagai penyeimbang ideology Komunis di China dan memiliki ribuan senjata nuclear.
Sekarang ini kekuasaan dan pengaruh Negara Israel di dunia tumbuh dengan pesatnya bahkan salah seorang Perdana Menterinya pernah menyatakan, “Kamilah yang mengawal USA”  yang sekarang ini  menguasai dan mengontrol dunia.  Adakah hal ini terjadi secara kebetulan ? Adakah Al Quran menjelaskan tentang hal ini ?
Dalam Surat Al Anbiyya’ :95-96 Al Qura’an telah menjelaskan tentang hal ini dan bila kita merujuk kepada Al Quran untuk mencari penjelasannya, kita telah di bawa kepada “Akhir Zaman”.
Persekutuan Judeo Kristian Zionis (Kristian Zionis Eropa/Zionis Anglo Amerika) inilah yang membawa Yahudi Israel kembali Tanah Suci Baitul Maqdis/Yerusalem. Persekutuan inilah menguasai, mengontrol dan mengendalikan dunia  sekarang ini yaitu Yahudi Eropa dan Kristian Barat (Eropa Barat).  Al Quran telah menjelaskan semua ini.  Jadi Yahudi Eropa dan Kristian Eropa telah berdamai dan melakukan suatu persekutuan, namun Al Quran telah menjelaskan, mustahil Kristiani dan Yahudi bersatu/bersekutu kalau tidak ada maksud dan tujuan tertentu.  Dan Al Quran telah mengingatkan agar umat muslim untuk tidak menjadikan pemimpin diantara mereka, bersahabat/bersekutu dengan persekutuan ini.  Dalam Surah Al Maidah 5 : 51-52
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لَا تَتَّخِذُوا۟ ٱلْيَهُودَ وَٱلنَّصَٰرَىٰٓ أَوْلِيَآءَ ۘ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَآءُ بَعْضٍۢ ۚ وَمَن يَتَوَلَّهُم مِّنكُمْ فَإِنَّهُۥ مِنْهُمْ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يَهْدِى ٱلْقَوْمَ ٱلظَّٰلِمِين
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin (mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barang siapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka.Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang lalim.
(Al Maidah 5 :51)
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لَا تَتَّخِذُوا۟ ٱلَّذِينَ ٱتَّخَذُوا۟ دِينَكُمْ هُزُوًۭا وَلَعِبًۭا مِّنَ ٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْكِتَٰبَ مِن قَبْلِكُمْ وَٱلْكُفَّارَ أَوْلِيَآءَ ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil jadi pemimpinmu, orang-orang yang membuat agamamu jadi buah ejekan dan permainan, (yaitu) di antara orang-orang yang telah diberi Kitab sebelummu, dan orang-orang yang kafir (orang-orang musyrik). Dan bertakwalah kepada Allah jika kamu betul-betul orang-orang yang beriman (Al Maidah 5 : 52)
Dalam  Al Quran surah Al Maidah di atas tidak semua orang-orang Yahudi dan Kristiani yang dimaksud dalam Al Quran tersebut,  kecuali orang-orang Yahudi dan Kristiani yang menentang penindasan terhadap kaum lain maka di bolehkan bersahabat/bersekutu dengan mereka dalam menentang penindasan.  Yang dimaksud dalam Al Quran surah Al Maidah tersebut yaitu Yahudi dan Kristiani yang telah menjadi sekutu sesama mereka.Persekutuan Kristian Zionis Eropa/Zionis Anglo Amerika inilah yang dimaksud dengan Yakjuj dan Makjuj.

2 komentar:

  1. Baitul Maqdis/Yerusalem di taklukan oleh Sultan Solahudin Al Ayyubi dari Dinasti Ayyubiah pada tahun 1187 dalam perang salib. Dinasti Ayyubiah adalah muslim Sunni Suku Kurdi dari Tikrit Irak (Kurdistan) yang waktu itu mengabdi pada penguasa Seljuk di Irak yang bagian dari penguasa/kerajaan Dinasti Fathimiyyah (Syiah Ismailiyyah) di Mesir. Kerajaan Fathimiyyah mengalami pergolakan dan menghadapi awal perang salib sampai akhirnya Dinasti Fathimiyyah mengalami kehancuran dan Solahuddin Al Ayyubi di tunjuk sebagai pemimpin di Mesir yang pada akhirnya memproklamirkan sebagai penguasa Mesir.
    Selain Solahuddin Al-Ayyubi dari suku Kurdi, ada tokoh Islam dari Suku Kurdi yaitu Ibnu Taimiyyah. Mereka berdua akan menangis jika melihat suku Kurdi sekarang tertindas dan tanah Kurdistan justru dikuasai oleh penguasa-penguasa Syiah dan Sunni (Irak,Iran, Suriah dan Turki).........

    BalasHapus