Sejarah Perkembangan Islam di Rusia
Di Rusia dan di tanah Siberia,
sebuah wilayah yang mempertemukan dua senja, tidak mengenal siang juga tidak
dilewati malam, Allah mengetuk hati-hati penduduknya untuk menerima risalah
Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam. Daratan Siberia Rusia ini,
adalah sebuah daratan dingin yang suhu tertingginya di musim panas saja hanya
minus 50C.
Walaupun cahaya matahari tidak
menembus wilayah ini, namun cahaya Islam mampu menembus negeri beruang merah
tersebut. Risalah ini melewati stepa, hutan, dan pegunungan Rusia sejak 1400
tahun yang lalu. Abdul Karim as-Samak menceritakan, pada tahun 2010
kunjungannya ke Moscow, ia melihat Masjid Besar Moscow penuh sesak dengan
jamaah yang shalat Jumat di sana. Masjid yang memiliki enam lantai
tersebut tidak mampu menampung jamaah yang shalat, akhirnya banyak sekali
jamaah yang harus shalat di luar masjid berhadapan dengan tamparan cuaca
dingin.
Kabar ini jarang sekali kita dengar,
kita lebih tahu Rusia adalah bekas negara Uni Soviet yang mayoritas
masyarakatnya menganut paham komunis. Banyaknya jumlah masyarakat Islam di
Rusia tentu saja menggembirakan kita, terlebih dengan terbangunnya hubungan
diplomatik Rusia dan Kerajaan Arab Saudi tentu saja berdampak positif terhadap
umat Islam di sana.
Dalam keadaan yang masih minoritas
umat Islam tetap berani menunjukkan eksistensi mereka di Rusia, pada tahun
1996, Mufti Rusia, Syaikh Rawi Ainuddin, meminta kepada Presiden Boris Yeltsin
agar mengizinkan umat Islam mengadakan perayaan peringatan lebih dari 1000
tahun masuknya agama tauhid ini ke negeri tersebut. Namun permintaan tersebut
ditolak oleh Yeltsin, barulah pada masa Vladimir Puthin umat Islam diizinkan
mengadakan perayaan tersebut dan eksistensi Islam pun kian kentara
.
Sejarah Masuknya Islam ke Rusia
Masa Umar bin Khattab
Masuknya cahaya Islam di Rusia
dimulai pada masa Umar bin Khattab dengan perantara sahabat yang mulia
Hudzaifah bin al-Yaman. Hudzaifah yang ditugaskan berdakwah di Azerbaijan dan
Armenia, terus berjuang menyebarkan Islam hingga mencapai wilayah Dailam,
Tibristan, dan Afganistan.
Penyebaran ini terus melebar hingga
terjadi kontak dengan orang-orang Kaspia. Pada tahun 115 H, salah seorang dai
di wilayah tersebut yang bernama Rabi’ bin Maslamah radhiallahu ‘anhu
berhasil membangun masjid di daerah tersebut. Tentu saja pembangunan masjid
adalah strategi yang jitu untuk mempertahankan Islam di wilayah baru ini
.
Masa Daulah Umayyah
Pada masa pemerintahan Amirul
Mukminin Muawiyah bin Abi Sufyan radhiallahu ‘anhu, sahabat al-Hakam bin
Amr al-Ghifari radhiallahu ‘anhu melintasi Sungai Jaihun dan masuk
menguasai Uzbekistan pada tahun 50 H/67 M. Kemudian di masa berikutnya ada Said
bin Utsman yang menginjakkan kakinya di Samarkan, lalu Musa bin Abdullah bin
Khozim menaklukkan negeri Imam Tirmidzi, negeri Tirmidz pada tahun 70 H/689 M,
kemudian Qutaibah bin Muslim menembus negeri-negeri Timur hingga sampai di Cina,
Turkistan, Turkmenistan, Tajikistan, dan Kyrgistan. Dengan kedatangan umat
Islam ini, orang-orang pun berbondong-bondong memeluk Islam tanpa paksaan dan
tekanan sedikit pun.
Dari tanah Arab, Islam pun diterima
oleh semua pihak, diterima semua suku dan entik, dan diterima oleh mereka yang
miskin maupun kaya
.
Masa Daulah Abasiyah
Era baru masuknya Islam di Rusia
dipelopori oleh seseorang yang bernama Ahmad bin Fadhlan, salah seorang utusan
Daulah Abasiyah. Faktor terbesar yang membuat Islam rata menyebar dari wilayah
Cina hingga Laut Kaspia di masa ini adalah faktor penduduk lokal yang telah
memeluk Islam. Anak-anak pribumi (wilayah Asia Teengah) mendakwahi
saudara-saudara mereka yang masih menyembah patung dengan perantara
perdagangan. Dari sinilah muncul kisah tentang Ahmad bin Fadhlan.
Negara-negara di sekitar Laut Kaspia
Saat Islam mulai tersebar di
kalangan penduduk Asia Timur dan wilayah Balkan, orang-orang Balkan pun
mengirim utusan kepada Khalifah Abasiyah, Muqtadir Billah. Mereka mengajukan
permintaan pengiriman seorang dai karena keterbatasan sumber daya penduduk
lokal yang mengetahui tentang syariat Islam. Abasiyah pun mengirim Ahmad bin
Fadhlan.
Ahmad bin Fadhlan terus giat
mendakwahkan dan mengajarkan Islam di wilayah tersebut. Ia mendatangi para
penguasa Balkan, dan mengenalkan Islam kepada mereka. Di antara buah dakwahnya
yang paling signifikan adalah masuknya Islam ke wilayah Kazan. Ahmad bin
Fadhlan juga tidak lupa mencatat perjalan dakwahnya ke negeri-negeri Rusia ini,
dan tulisannya dijadikan rujukan utama para sejarawan untuk mempelajari
masa-masa tersebut
.
Penduduk Rusia Beralih Memilih Nasrani
Farid Syah Asadullah mengisahkan
sebuah kontroversi yang cukup unik mengapa sebagian masyarakat Rusia yang telah
menerima Islam beralih memilih Nasrani. Tersebutlah nama pemimpin Rusia kala
itu, Vladimir, ia menolak Islam lantaran Islam mengharamkan khamr, padahal
khamr merupakan bagian dari kehidupan masyarakat Rusia. Kata mereka, Rusia
sudah terbiasa dengan khamr, tidak ada kehidupan tanpa khamr. Agama Kristen
atau Nasrani yang membolehkan khamr dipandang lebih realistis oleh Vladimir dan
diikuti oleh rakyatnya.
Kejadian serupa juga pernah dialami
oleh orang-orang Arab yang sangat mencintai khamr. Kalau manusia biasa hidup
dengan meminum air putih (air mineral), maka di Arab ada ungkapan “Kami tumbuh
besar karena khamr (bukan air mineral pen.)” Adagium ini menunjukkan
betapa tidak bisa dipisahkannya masyarakat Arab kala itu dengan khamr dan pada
akhirnya mereka menerima bahwa khamr adalah sesuatu yang banyak mudharatnya
dibanding manfaatnya
.
Rusia di Bawah Kekuasaan Tatar
Mongol
Mongol adalah salah satu bangsa yang
memiliki rekam jejak yang kelam dalam sejarah Islam. Namun pada fase pasca
Jenghis Khan, keadaan tersebut berubah terutama pada era Barkah bin Jochi bin
Jenghis Khan. Ia adalah salah seorang Khan penguasa Mongol. Berbeda dengan
leluhurnya Jenghis Khan yang sangat keras permusuhannya terhadap Islam, Barkah
malah memeluk dan mendakwahkan Islam yang dimusuhi oleh sang kakek.
Di antara jasa besar Barkah Khan
adalah mengalahkan sepupunya, Hulagu Khan, yang telah menghancurkan Daulah
Abasiyah dan membunuh khalifah terakhirnya. Termasuk jasanya juga adalah
mengembalikan cahaya Islam di negeri Rusia. Kekuasaan Mongol yang begitu luas
–sampai ada yang menyatakan menyentuh wilayah Jerman-, yang mencakup wilayah
Rusia menjadi angin segar dalam perkembangan penyebaran agama Islam. Kewibawaan
Islam kembali muncul, sampai-sampai wilayah Moskow dan Kiev yang Kristen tunduk
dan membayar pajak kepada umat Islam.
Namun pada tahun 885 H/1480 M,
Moscow di bawah kekuasaan Ivan III melepaskan diri dari kekuasaan umat Islam
bahkan membantai umat Islam. Moscow bergabung dengan Pasukan Salib untuk
memerangi umat Islam
.
Komunis Membantai Umat Islam
Umat Islam menghadapi permasalah
serius tatkala Tsar Romanov berkuasa. Sebagian dari mereka terusir dan yang
lainnya tewas di tangan kebengisan anak buah Tsar Romanov. Keadaan demikian
terus berlanjut di masa Vladimir Lenin. Pada tahun 1917, pemimpin revolusi
komunis, Vladimir Lenin, menghianati umat Islam. Lenin yang semula menjanjikan
perubahan apabila ia berkuasa, menjadikan perubahan tersebut fatamorgana bagi
muslim Rusia. Penyiksaan, penindasan, dan kezaliman terus dirasakan umat Islam
di masa-masa pemerintahan komunis ini.
Setidaknya ada empat periodesasi
Islam di Rusia:
- Usaha umat Islam untuk merevolusi pemerintah mereka.
- Masa-masa represi dan pembantaian umat Islam antara tahun 1925 – 1945.
- Pernga Duni II membawa era baru bagi umat Islam Rusia, Stalin mengirimkan 17 orang muslim untuk menunaikan ibadah haji ke Mekah.
- Penyiksaan terhadap umat Islam terjadi lagi pada tahun 1950 sampai pemerintahan Gorbacev berakhir dan hancurnya Uni Soviet. Pada saat negara ini berganti nama menjadi Rusia barulah umat Islam mendapatkan hak keagamaan dan kewarganeraan.
Umat Islam di Rusia Hari Ini
Komunitas umat Islam di Rusia, cukup
besar. Jumlah mereka tidak kurang dari 20 juta jiwa dan hampir mencapai 30 juta
jiwa. Nomor 2 terbesar di Eropa setelah Turki. Umat Islam juga memiliki 7 buah
masjid di Moscow. Masjid terbesar di Moscow adalah masjidnya komunitas suku
Tatar yang dibangun pada tahun 1801. Awalnya daya tampung masjid hanya sekitara
250 orang, lalu pada tahun 1904 seorang Tsar Tatar yaitu Tsar Shadiq Yazrin,
memperbaiki masjid tersebut.
Setelah Rusia menjalin hubungan
diplomatik dengaan Arab Saudi, pembangunan masjid ini terus dikembangkan. Saat
ini masjid tersebut sudah mampu menampung kurang lebih 20.000 jamaah dan
memiliki 6 lantai.
Saat ini, agama Islam merupakan
agama terbesar di Rusia setelah agama Kristen. Keadaan umat Islam kian membaik
di masa Presiden Vladimir Putin. Hal itu dikarenakan umat Islam memiliki
peranan penting dalam membawa perbaikan masyarakat di Rusia. Umat Islam
diperbolehkan membangun sekolah-sekolah yang berbasis agama bahkan membangun
sebuah universitas Islam yang semuanya menggunakan bahasa Arab.
Demikianlah sekilah sejarah Islam di
Rusia. Islam memiliki sejarah yang panjang di Rusia, mengalami pasang surut
keadaan, mulai dari memegang kekuasaan hingga menjadi orang-orang marjinal yang
terpinggirkan. Saat ini, kebangkitan Islam mulai tampak lagi di negeri beruang
merah, sekolah-sekolah, masjid, dan Islamic center dibangun di beberapa tempat
di negeri tersebut. Semoga Allah menjaga Islam dan kaum muslimin di negeri ini,
amin..
Sejarah Singkat Rusia
Sejarah bangsa Russia dimulai sejak
jaman purba, ketika nenek moyang orang-orang Rusia, yaitu Slavia, muncul
di Eropa. Di wilayah Rusia, fosil manusia purba (homo
sapiens) ditemukan yang usianya diperkirakan 45-35 ribu tahun SM.
Sementara itu, sejarah Rusia sendiri dimulai sejak tahun 862 M ketika Pangeran Rurik memerintah di Novgorod, Pada tahun 862 bangsa Slavia yang tinggal di utara sekitar Novgorod selalu bertikai satu sama lainnya. Untuk mengakhiri permusuhan, mereka menghubungi tetangganya di utara, yaitu bangsa Skandinavia yang disebut orang Rusia sebagai bangsa Varangian yang dipimpin oleh Rurik. Rurik bersama pasukannya memasuki Novgorod dan menjadi pemegang kekuasaan terhadap orang-orang Rusia.
Penerus Pangeran Rurik, seperti Pangeran Oleg meluaskan pemerintahannya hingga ke wilayah utara dan menguasai Kiev. Pusat pemerintahan dialihkan ke Kiev yang dijadikan sebagai ibukota. Pada awal abad X bangsa Slavia yang sebelumnya terpisah-pisah, seperti Novgorod, Kiev dan lainnya bergabung di bawah pemerintahan Pangeran Oleg dan pemerintahan tersebut disebut Rus.
Pada tahun 988M di masa pemerintahan Vladimir, Kiev Rus memeluk agama Kristen Orthodox dari Yunani. Pemerintahan Kiev Rus berkembang baik di bidang ekonomi, perdagangan dan hubungan dengan pemerintahan-pemerintahan yang ada di Eropa Barat dan lainnya. Selain itu berkembang pula bidang pendidikan, antara lain munculnya tulisan bangsa Slavia setelah masuknya agama Orthodox. Huruf tulisan Slavia tersebut diciptakan oleh dua orang pendeta bersaudara, Kiril dan Mefodiy yang disebut “Cyrillic”.
Pada masa pemerintahan Yaroslav
Mudry (Yaroslav the Wise), Kiev Rus menjadi salah satu pemerintahan yang
besar dan kota Kiev menjadi salah satu pusat kebudayaan terpenting di Eropa.
Kemudian pada masa pemerintahan Vladimir Monomakh, cucu Yaroslav Mudry,
Kiev Rus mengembangkan hubungan dengan Barat. Akan tetapi, setelah kematian
Vladimir Monomakh mulai terjadi perebutan kekuasaan di antara anak-anak dan
cucu-cucunya sehingga Kiev Rus terpecah-pecah dan runtuh. Selanjutnya, Kerajaan
Kiev Rus berakhir setelah serangan Mongol pada tahun 1237M oleh Batu Khan,
cucu Genghis Khan.
Moskow yang saat ini menjadi ibukota Rusia, berdiri pada tahun 1147M oleh Pangeran Yury Dolgoruky. Sementara itu, St. Petersburg didirikan tahun 1703M oleh Kaisar Peter I sebagai kota pelabuhan dan pintu gerbang ke Eropa.
Pada masa pemerintahannya, Peter I melakukan reformasi kebijakan dalam dan luar negeri pemerintahan Rusia, antara lain pembaharuan di tubuh angkatan bersenjata, aparatur pemerintahan dan pendidikan. Pada tahun 1712 St. Petersburg dijadikan ibukota Rusia.
Pada masa imperator Aleksander
II di Rusia dihapus sistem perbudakan tahun 1861. Pada tahun 1917 kekuasaan
monarhi runtuh sebagai akibat Revolusi Februari (Revolusi
Bolshevik/Revolusi Orang-orang Yahudi) dan Kaisar Nikolai II diminta
turun tahta dan pemerintahan beralih kepada pemerintahan sementara. Tanggal 1
(14 — Gregorian) September 1917 berdasarkan dekrit Kepala Pemerintahan
Sementara, Aleksander Kerensky, imperium Rusia beralih menjadi Republik Rusia.
Setelah Revolusi Februari
1917 pemerintahan sementara revolusi tidak dapat menghentikan kekacauan di
Rusia. Sebagai akibatnya, pemerintahan Rusia dikuasai Partai Bolshevik
(Partai Pekerja Sosial Demokrasi Rusia/RSDRP) dibawah pimpinan Vladimir
Lenin. Sementara itu, sebagai akibat revolusi 25 Oktober (7 November —
Gregorian) 1917, terbentuk Republik Soviet Rusia berdasarkan hasil
keputusan Kongres Dewan Seluruh Rusia ke-2.
Tahun 1918 hingga 1922
menjadi catatan penting dalam sejarah Rusia. Pada malam tanggal 16 ke tanggal
17 Juli 1918 di Yekaterinburg dieksekusi keluarga Tsar. Sedangkan pada
tahun 1918-1922 terjadi perang saudara antara penentang kaum Bolshevik
(putih/umat Islam dan Orthodoks) dan pendukung kaum Bolshevik (merah/orang-orang
Yahudi).
Tanggal 30 Desember 1922 Soviet
Rusia bersama Ukraina dan Belarus dan Federasi Wilayah Kaukasus membentuk Uni
Republik Sosialis Soviet dengan ideology Komunis Atehis. Dengan demikian
orang-orang Yahudi telah melahirkan ideology Komunis yang tidak percaya dengan
adanya Tuhan, dan sebagai penyeimbang Komunis China yang mulai tumbuh besar
sebagai salah satu kekuatan dunia. Setelah kematian Lenin tahun 1924,
pemerintahan dilanjutkan oleh Joseph Stalin. Tahun 1929-1939 terjadi
periode industrialisasi.
Tahun 1939-1940 sebagai akibat dari serangkaian aksi politik dan peperangan, beberapa wilayah lainnya bergabung ke Uni Soviet, seperti Belarus barat, Ukraina barat, Moldova, Karelia barat dan kawasan Baltik. Wilayah-wilayah tersebut sebelumnya pernah menjadi bagian Rusia. Sehubungan dengan agresi menentang Finlandia, Uni Soviet dikeluarkan dari Liga Bangsa-Bangsa.
Tanggal 22 Juni 1941
terjadi perang melawan Jerman. Jerman dan sekutunya berhasil menguasai
banyak wilayah, tetapi tidak dapat menguasai Moskow dan Leningrad. Peperangan
berakhir bulan Mei 1945. Setiap tanggal 9 Mei Rusia memperingati sebagai
Hari Kemenangan atas Jerman pada PD II.
Pertengahan abad XX merupakan era perang dingin
antara blok timur yang dipimpin Uni Soviet dan blok barat
yang dipimpin Amerika Serikat. Blok barat dan blok timur
(penyeimbang) adalah scenario Zionis untuk menciptakan persaingan dunia
khususnya persaingan teknologi persenjataan.
Zionis mengambil keuntungan dari perlombaan dan persaingan senjata karena
hanya orang-orang Yahudi lah yang menguasai teknilogi tersebut.
Uni Soviet dibantu oleh Pakta Warsawa. Sebagian besar anggaran negara baik Uni Soviet maupun Amerika Serikat diperuntukan kebutuhan persaingan persenjataan. Beberapa pemimpin Uni Soviet lainnya adalah Leonid Brezhnev, Yuri Andropov dan Konstantin Chernenko.
Uni Soviet dibantu oleh Pakta Warsawa. Sebagian besar anggaran negara baik Uni Soviet maupun Amerika Serikat diperuntukan kebutuhan persaingan persenjataan. Beberapa pemimpin Uni Soviet lainnya adalah Leonid Brezhnev, Yuri Andropov dan Konstantin Chernenko.
Kembalinya Rusia ke pangkuan
Orthodoks
Pada tahun 1985 pimpinan
pemerintahan dipegang oleh Mikhail Gorbachev yang menggagas
glasnost/keterbukaan dan perestroika/restukturisasi. Inilah kesalahan Mikhail
Gorbachev. Orang-orang Orthodoks menyusup dan leluasa menggerogoti Partai
Komunis Uni Soviet, diantara nya adalah Dmitry Medvedev dan Vladimir
putin. Pada hal orang-orang Yahudi
Komunis Atheis (kaum merah Bolsheviks) sangat membenci orang-orang Orthodoks. Akhirnya, politik tersebut menyebabkan krisis
yang mendalam dan kehancuran Uni Soviet, serta peralihan dari sosialis ke
kapitalis. Negara-negara bagian Uni Soviet meminta kepada pemerintah pusat
untuk menjadi negara berdaulat. Pada tangal 12 Juni 1990 Kongres Wakil Rakyat
Soviet Rusia memutuskan Deklarasi pemerintahan berdaulat Soviet Rusia.
Pada tanggal 18 Agustus 1991 pihak konservatif Uni Soviet
melakukan upaya penyelamatan pemerintahan Soviet yang dilakukan oleh Komisi
Pemerintah Keadaan Darurat (GKCP) Uni Soviet. Tujuannya yaitu mengasingkan Mikhail
Gorbachev dari pemerintahan, pembatasan pembentukan demokratisasi 1990-1991
dan pencegahan runtuhnya negara.
Akan tetapi tanggal 21 Agustus pada saat aksi massa besar-besaran, GKCP memerintahkan menarik pasukan militer dari Moskow yang menunjukan kegagalan GCPK dalam menjaga kestabilan negara.
Akan tetapi tanggal 21 Agustus pada saat aksi massa besar-besaran, GKCP memerintahkan menarik pasukan militer dari Moskow yang menunjukan kegagalan GCPK dalam menjaga kestabilan negara.
Kemudian negara-negara
bagian Soviet menyatakan kedaulatannya dan keluar dari Uni Soviet. Tanggal 8
Desember 1991 Kepala Soviet Rusia, Ukraina dan Belarus
menandatangani Persetujuan pembentukan Persemakmuran Negara-negara Merdeka
(Commonwealth of Independent States/CIS). Pada tanggal 25 Desember 1991 di Kremlin
secara simbolis berlangsung penggantian bendera Uni Soviet dengan bendera
tiga warna Rusia.
Setelah Runtuhnya Uni Soviet,
pemerintahan Federasi Rusia dipimpin oleh Presiden Boris Yeltsin sejak tahun
1991.
Pembangunan politik Rusia saat itu diiringi dengan reformasi ekonomi. Akan tetapi hal ini tidak membawa perkembangan pembangunan perekonomian Rusia yang berarti.
Pembangunan politik Rusia saat itu diiringi dengan reformasi ekonomi. Akan tetapi hal ini tidak membawa perkembangan pembangunan perekonomian Rusia yang berarti.
Pada awal tahun 1990-an sebagian besar perusahaan diprivatisasi. Kebijakan ini tidak dapat membantu menutupi utang negara yang jumlahnya sangat besar. Pada bulan Agustus 1998 terjadi kemerosotan nilai mata uang Rusia, rubel tehadap mata uang utama dunia. Devaluasi tahun 1998 sangat menyulitkan kehidupan rakyat Rusia. Mulai tahun 1999 perekonomian Rusia mulai bangkit kembali.
Menjelang pergantian tahun 2000, Presiden Boris Yeltsin mengundurkan diri dan digantikan oleh pejabat sementara Vladimir Putin. Pada pemilihan presiden bulan Maret 2000, Putin terpilih menjadi Presiden Federasi Rusia. Putin berupaya mengembalikan Rusia sebagai negara kuat dan berpengaruh di dunia. Dan Rusia kembali ke pangkuan Orthodoks di mana orang –orang Orthodoks tidak merayakan Natal dan menolak UU perkawinan sejenis atau LGBT.
Pada tahun 2000-an pemerintah melakukan serangkaian reformasi sosial dan ekonomi, seperti perpajakan, pertanahan, dana pensiun, perbankan, ketenagakerjaan, energi listrik dan transportasi kereta api. Pada saat itu, dalam ekonomi Rusia terjadi kestabilan anggaran negara, pertumbuhan GDP, pertumbuhan produksi industri dan pertanian, pembangunan, pendapatan penduduk yang nyata dan juga penurunan inflasi.
Untuk meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup rakyat, pada bulan September 2005 dicanangkan “Program Nasional” yang dititikberatkan pada sektor kesehatan, pendidikan, perumahan dan pertanian. Pada tahun 2000-2008 terjadi pertumbuhan ekonomi Rusia, investasi, pendapatan penduduk sebagai hasil dari reformasi yang dilakukan, kestabilan politik dan juga peningkatan harga barang-barang ekspor Rusia. Hal ini mengkuatirkan Zionis Barat. Zionis Barat pun menciptakan krisis atau pergolakan di Krimea dan Ukraina untuk menjatuhkan pemerintahan Rusia yang dikuasai orang-orang Orthodoks.
Sejak menjabat sebagai presiden, Putin memperkuat pemerintahan pusat atau federal dan melakukan nasionalisasi sejumlah perusahaan. Hal ini untuk memperbesar pengaruh pemerintah pusat dan menghindari perpecahan Rusia. Pada bulan Mei 2012, Vladimir Putin, kembali terpilih menjadi Presiden Federasi Rusia, dan Dmitry Medvedev terpilih sebagai Perdana Menteri.
Keterkaitan Islam, Rusia dan Semenanjung Krimea
Krimea merupakan salah satu sejarah panjang peradaban manusia, dari
zaman dulu sampai pada akhir zaman peradaban manusia. Krimea berada di Semenanjung ujung Selatan
Ukraina sampai ke Laut Hitam, menghadap Kota Konstantinopel (Istanbul Turki)
dalam satu garis lurus. Sepanjang sejarah, mulai dari masa Kekaisaran
Ustmaniyyah sampai di akhir zaman nanti, Turki dan Rusia (mewakili Rum/Romawi
Timur) tidak akan pernah bersatu, bersahabat bahkan akan terus bermusuhan
sampai meletusnya perang besar di akhir zaman yang disebut juga
Armagedon/Malhamah Al-Kubra. Apakah ada kaitan antara Islam, Rusia dan
Semenanjung Krimea ? Untuk menjawab hal
ini, kita singgung sejarah Islam pada masa Kekaisaran Ustmaniyyah (Turki),
Rusia Rum/Romawi Timur) yaitu pembubaran Rum digantikan Kekaisaran Ustmaniyyah,
pindah nya Rum/Romawi Timur ke Moskow Rusia (Tsar = Kaisar) dan runtuhnya Kekaisaran
Ustmaniyyah serta pergolakan pertama di
Semenanjung Krimea pada awal abad modern .
Berikut sejarah pembubaran Rum dan munculnya Kekaisaran Ustmaniyyah, runtuhnya Kekaisaran
Ustmaniyyah dan Rum/Romawi Timur pindah
ke Moskow Rusia (Kaisar = Kaisar) (sumber Wikiepedia):
Peperangan Turki (Kekaisaran
Ustmaniyyah) dengan Rusia(Rum/Romawi Timur)
Kesultanan Turki atau Turki saja, adalah
imperium lintas benua yang didirikan oleh suku-suku Turki di bawah pimpinan Osman Bey di barat laut Anatolia pada tahun 1299.
Seiring penaklukan Konstantinopel oleh Mehmet II tahun 1453, negara Utsmaniyah berubah menjadi kesultanan. Sepanjang abad ke-16 dan 17, tepatnya
pada puncak kekuasaannya di bawah pemerintahan Suleiman Agung, Kesultanan Utsmaniyah adalah salah satu negara terkuat di
dunia, imperium multinasional dan multibahasa yang mengendalikan sebagian besar
Eropa Tenggara, Asia Barat/Kaukasus, Afrika Utara, dan Tanduk Afrika.
Dengan Konstantinopel sebagai ibu kotanya dan kekuasaannya atas wilayah yang luas
di sekitar cekungan Mediterania, Kesultanan Utsmaniyah menjadi pusat
interaksi antara dunia Timur dan Barat selama lebih dari enam
abad. Kesultanan ini bubar pasca Perang Dunia I. Pembubarannya berujung pada kemunculan rezim politik baru
di Turki, serta pembentukan Balkan dan Timur Tengah yang baru.
Pada abad ke-15 dan 16, Kesultanan
Utsmaniyah memasuki periode ekspansi. Kesultanan ini berhasil makmur di bawah kepemimpinan
sejumlah Sultan yang tegas dan efektif. Ekonominya
juga maju karena pemerintah mengendalikan rute-rute perdagangan darat utama
antara Eropa dan Asia.
Pasca pembubaran Kesultanan Rum yang dipimpin dinasti
Seljuq
Turki, pendahulu Utsmaniyah, pada tahun 1300-an, Anatolia terpecah menjadi beberapa negara merdeka (kebanyakan Turki)
yang disebut emirat
Ghazi.
Salah satu emirat Ghazi dipimpin oleh Osman I (1258 – 1326) dan namanya menjadi asal usul nama
Utsmaniyah. Osman I memperluas batas permukiman Turki sampai pinggiran Kekaisaran Bizantium. Tidak jelas bagaimana Osmanli
berhasil menguasai wilayah tetangganya karena belum banyak diketahui soal
sejarah Anatolia abad pertengahan.
Pada abad setelah kematian Osman I,
kekuasaan Utsmaniyah mulai meluas sampai Mediterania Timur dan Balkan. Putra Osman, Orhan, menaklukkan kota
Bursa pada tahun 1324 dan menjadikannya ibu kota negara
Utsmaniyah. Kejatuhan Bursa menandakan berakhirnya kendali Bizantium atas
Anatolia Barat Laut.Kota Thessaloniki direbut dari Republik Venesia pada tahun 1387.Kemenangan Utsmaniyah di Kosovo tahun 1389 secara efektif mengawali kejatuhan pemerintahan Serbia di wilayah itu dan membuka jalan
untuk perluasan wilayah Utsmaniyah di Eropa. Pertempuran Nicopolis tahun 1396 yang dianggap luas
sebagai perang salib besar terakhir pada Abad Pertengahan gagal menghambat laju bangsa Turki Utsmaniyah.
Seiring meluasnya kekuasaan Turki di
Balkan, penaklukan strategis Konstantinopel menjadi tugas penting. Kesultanan
ini mengendalikan nyaris seluruh bekas tanah Bizantium di sekitar kota, namun warga Yunani
Bizantium
sempat luput ketika penguasa Turk-Mongolia, Tamerlane, menyerbu Anatolia dalam Pertempuran Ankara tahun 1402. Ia menangkap Sultan Bayezid I. Penangkapan Bayezid I menciptakan kekacauan di kalangan
penduduk Turki. Negara pun mengalami perang saudara yang berlangsung sejak 1402
sampai 1413 karena para putra Bayezid memperebutkan takhta. Perang berakhir
ketika Mehmet I naik sebagai sultan dan
mengembalikan kekuasaan Utsmaniyah. Kenaikannya juga mengakhiri Interregnum yang disebut Fetret Devri dalam bahasa Turki Utsmaniyah.
Putra Murad II, Mehmed II, menata ulang negara dan militernya, lalu menaklukkan Konstantinopel pada tanggal 29 Mei 1453. Mehmed
mengizinkan Gereja Ortodoks
mempertahankan otonomi dan tanahnya dengan imbalan mengakui pemerintahan
Utsmaniyah. Karena hubungan yang buruk antara negara-negara Eropa Barat dan
Kekaisaran Romawi Timur, banyak penduduk Ortodoks yang mengakui kekuasaan
Utsmaniyah alih-alih Venesia.
Pada abad ke-15 dan 16, Kesultanan
Utsmaniyah memasuki periode ekspansi.Kesultanan ini berhasil makmur di bawah kepemimpinan
sejumlah Sultan yang tegas dan efektif. Ekonominya
juga maju karena pemerintah mengendalikan rute-rute perdagangan darat utama
antara Eropa dan Asia.
Sebagian teritori Utsmaniyah di
Balkan (seperti Thessaloniki, Makedonia, dan Kosovo) sempat terlepas setelah 1402,
tetapi berhasil direbut kembali oleh Murad II antara 1430-an dan 1450-an. Pada tanggal 10 November 1444,
Murad II mengalahkan pasukan Hongaria, Polandia, dan Wallachia yang dipimpin Władysław III dari Polandia (sekaligus Raja Hongaria) dan János
Hunyadi
di Pertempuran
Varna,
pertempuran terakhir dalam Perang
Salib Varna.. Empat tahun kemudian, János Hunyadi
mempersiapkan pasukannya (terdiri dari pasukan Hongaria dan Wallachia) untuk
menyerang Turki, namun dikalahkan oleh Murad II dalam Pertempuran Kosovo Kedua tahun 1448
Sultan Selim I (1512–1520) memperluas batas timur dan selatan Kesultanan
Utsmaniyah secara dramatis dengan mengalahkan Shah
Ismail
dari Persia Safavid dalam Pertempuran Chaldiran.
Selim I mendirikan pemerintahan Utsmaniyah di Mesir dan mengerahkan angkatan lautnya ke
Laut Merah. Setelah ekspansi tersebut, persaingan pun pecah antara Kekaisaran Portugal dan Kesultanan Utsmaniyah yang
sama-sama berusaha menjadi kekuatan besar di kawasan itu.
Suleiman Agung (1520–1566) mencaplok Belgrade tahun 1521, menguasai wilayah selatan dan tengah Kerajaan Hongaria sebagai bagian dari Peperangan
Utsmaniyah–Hongaria. Setelah memenangkan Pertempuran Mohács tahun 1526, ia mendirikan
pemerintahan Turki di wilayah yang sekarang disebut Hongaria (kecuali bagian
baratnya) dan teritori Eropa Tengah lainnya. Ia kemudian mengepung Wina tahun 1529, tetapi gagal.
Tahun 1532, ia melancarkan serangan lain ke Wina, namun dikalahkan pada Pengepungan
Güns. Transylvania, Wallachia, dan Moldavia (sementara) menjadi kepangeranan bawahan Kesultanan
Utsmaniyah. Di sebelah timur, bangsa Turk Utsmaniyah merebut Baghdad dari Persia pada tahun 1535, menguasai Mesopotamia, dan mendapatkan akses laut ke Teluk Persia.
Perancis dan Kesultanan Utsmaniyah bersatu karena sama-sama
menentang pemerintahan Habsburg dan menjadi sekutu yang kuat. Penaklukan Nice
(1543)
dan Corsica (1553) oleh Perancis adalah hasil kerja sama antara pasukan raja Francis I dari Perancis dan Suleiman. Pasukan tersebut
dipimpin oleh laksamana Utsmaniyah Barbarossa Hayreddin Pasha dan Turgut
Reis.Satu
bulan sebelum pengepungan Nice, Perancis membantu Utsmaniyah dengan mengirimkan
satu unit artileri pada penaklukan
Esztergom
tahun 1543.Setelah bangsa Turk membuat serangkaian kemajuan tahun 1543,
penguasa Habsburg Ferdinand
I secara
resmi mengakui pemerintahan Utsmaniyah di Hongaria pada tahun 1547.
Pada tahun 1559, setelah perang Ajuuraan-Portugal pertama, Kesultanan Utsmaniyah menganeksasi
Kesultanan Adal yang lemah ke dalam
wilayahnya.Ekspansi ini mengawali pemerintahan Utsmaniyah di Somalia dan Tanduk Afrika.Aneksasi tersebut juga meningkatkan pengaruh Utsmaniyah di
Samudra Hindia untuk bersaing dengan Portugal.
Pada akhir masa kekuasaan Suleiman,
jumlah penduduk Kesultanan Utsmaniyah mencapai 15.000.000 orang dan tersebar di
tiga benua. Selain itu, kesultanan ini menjadi kekuatan laut besar yang
mengendalikan sebagian besar Laut Mediterania. Saat itu,
Kesultanan Utsmaniyah adalah bagian utama dari lingkup politik Eropa.Kesuksesan
politik dan militernya sering disamakan dengan Kekaisaran Romawi, salah satunya
oleh cendekiawan Italia Francesco
Sansovino
dan filsuf politik Perancis Jean Bodin.
Kesultanan Utsmaniyah perlahan
dikalahkan bangsa Eropa dari segi teknologi militer karena inovasi yang
mendorong perluasan kesultanan ini dihambat oleh paham konservatisme agama dan
intelektual yang terus berkembang.Meski mengalami kesulitan, kesultanan ini
tetap menjadi kekuatan ekspansionis besar sampai Pertempuran Wina tahun 1683 yang menandakan akhir ekspansi Utsmaniyah ke Eropa.
Penemuan rute dagang laut baru oleh negara-negara
Eropa Barat memungkinkan mereka menghindari monopoli dagang Utsmaniyah. Penemuan
Tanjung Harapan Baik oleh Portugal tahun 1488 merintis serangkaian perang laut
Utsmaniyah-Portugal
di Samudra Hindia sepanjang abad ke-16. Dari segi ekonomi, pemasukan perak
Spanyol
dari Dunia Baru mengakibatkan mata uang Utsmaniyah
mengalami devaluasi tajam dan inflasi tinggi.
Sepanjang sejarah, antara Turki (di
mulai era Kekaisaran Ustmaniyyah) dengan Rusia (Rum /Romawi Timur) sudah sering
terlibat pertempuran, dan mereka tidak akan pernah berdamai sampai saat
ini. Beberapa peperangan itu antara
lain;
Peran kaisar sebagai
pelindung Ortodoks
Timur diklaim oleh Ivan III, Adipati Agung Mokswa. Ia telah menikahi
saudara Andreas ( Andreas Palaiologos, mewarisi gelar Kaisar Romawi Timur dan menggunakannya dari
tahun 1465 hingga kematiannya tahun 1503), Sophia
Paleologue. Cucunya, Ivan
IV, akan menjadi Tsar Rusia yang pertama (tsar, atau czar, berarti caesar, adalah istilah yang dahulu digunakan bangsa Slavia untuk Kaisar Romawi
Timur). Penerus-penerus mereka mendukung gagasan bahwa Moskwa adalah penerus
Roma dan Konstantinopel. Gagasan bahwa Kekaisaran Rusia adalah Roma Ketiga tetap hidup hingga meletusnya Revolusi Rusia tahun 1917.
Di bawah kepemimpinan Ivan IV (1533–1584), Kekaisaran Rusia meluas sampai kawasan Volga dan Kaspia dengan menaklukkan
beberapa kekhanan Tatar. Pada tahun 1571, khan Krimea Devlet I
Giray
yang didukung Utsmaniyah membakar Moskwa. Tahun berikutnya, invasi diulang namun digagalkan pada Pertempuran
Molodi.
Kekhanan
Krimea
terus menyerbu Eropa Timur melalui serangkaian serangan
budak
dan menjadi kekuatan besar di Eropa Timur sampai akhir abad ke-17.
Pada periode Kemandekan dan reformasi (1683–1827), ekspansi Rusia membawa ancaman besar yang terus
berkembang. Karena itu, Raja Charles XII dari Swedia diterima sebagai sekutu Kesultanan
Utsmaniyah setelah pasukannya dikalahkan Rusia pada Pertempuran
Poltava tahun 1709 (bagian dari Perang
Utara Besar 1700–1721.) Charles
XII mendesak Sultan Utsmaniyah Ahmed III untuk menyatakan perang terhadap
Rusia. Utsmaniyah berhasil memenangkan Kampanye Sungai Pruth yang berlangsung pada
1710–1711. Pasca Perang Austria-Turki 1716–1718, Perjanjian Passarowitz mencantumkan penyerahan wilayah Banat, Serbia, dan "Walachia Kecil" (Oltenia) ke Austria. Perjanjian ini juga
menyebutkan bahwa Kesultanan Utsmaniyah mengambil sikap defensif dan tidak
mungkin melakukan agresi lagi di Eropa.
Perang Austria-Rusia–Turki yang diakhiri oleh Perjanjian
Belgrade
1739 berujung pada kembalinya Serbia dan Oltenia, namun pelabuhan Azov berhasil
direbut Rusia. Setelah perjanjian ini, Kesultanan Utsmaniyah menikmati masa
perdamaian karena Austria dan Rusia terpaksa menghadapi kebangkitan Prusia.
Pada 1768, para Haidamak, pemberontak konfederasi Polandia
yang dibantu Rusia, memasuki Balta, kota Utsmaniyah di perbatasan
Bessarabia, dan membantai warganya dan membumihanguskan kota tersebut. Tindakan
ini memaksa Kesultanan Utsmaniyah memulai Perang Rusia-Turki 1768–1774. Perjanjian Küçük Kaynarca tahun 1774 mengakhiri perang ini
dan memberikan kebebasan beribadah bagi warga Kristen di provinsi Wallachia dan
Moldavia. Pada akhir abad ke-18, serangkaian kekalahan perang melawan Rusia
membuat beberapa kalangan di Kesultanan Utsmaniyah yakin bahwa reformasi yang
dijalankan Peter Agung memberi keunggulan bagi Rusia, dan
Utsmaniyah harus menggunakan teknologi Barat untuk menghindari kekalahan lebih
lanjut.
Perang Krimea (1853–1856) adalah bagian dari persaingan panjang antara
kekuatan-kekuatan besar Eropa yang memperebutkan pengaruh di teritori Kesultanan Utsmaniyah yang melemah. Beban perang dari segi finansial
memaksa pemerintah Utsmaniyah mengajukan pinjaman luar negeri senilai 5 juta pound sterling pada
4 Agustus 1854. Perang ini mengakibatkan eksodus warga Tatar Krimea. Sekitar 200.000 di antaranya pindah ke Kesultanan
Utsmaniyah dalam bentuk gelombang emigrasi.
Menjelang akhir Peperangan
Kaukasus,
90% etnis Sirkasia
dilenyapkan, diusir dari tanah
airnya di Kaukasus, dan terpaksa mengungsi ke
Kesultanan Utsmaniyah. Sekitar 500.000
sampai 700.000 orang Sirkasia berlindung di Turki. Beberapa sumber memberi angka yang lebih
tinggi, yaitu 1 juta-1,5 juta orang dideportasi dan/atau dibunuh.
Perang
Rusia-Turki (1877–1878) berakhir dengan kemenangan mutlak bagi Rusia. Akibatnya,
wilayah Utsmaniyah di Eropa menyusut dengan cepat.
Bulgaria didirikan sebagai kepangeranan
merdeka di dalam Kesultanan Utsmaniyah, Rumania mendapat kemerdekaan penuh. Serbia dan Montenegro mendapat kemerdekaan penuh dengan wilayah yang lebih
kecil.Pada tahun 1878, Austria-Hongaria bersama-sama menduduki provinsi Bosnia-Herzegovina dan Novi
Pazar.
Walaupun pemerintah Utsmaniyah menentang tindakan ini, pasukannya dikalahkan
dalam kurun tiga minggu.
Sebagai imbalan atas bantuan Perdana
Menteri Britania Raya Benjamin Disraeli dalam pengembalian teritori Utsmaniyah di Semenanjung
Balkan saat Kongres Berlin, Britania Raya mendapatkan hak pemerintahan di Siprus pada tahun 1878. Britania kemudian mengirimkan tentaranya
ke Mesir pada tahun 1882 untuk membantu pemerintah Utsmaniyah
meredam Pemberontakan
Urabi.
Britania pun memegang kendali penuh di Siprus dan Mesir.
Pada 1894–96, sekitar 100.000 sampai
300.000 etnis Armenia yang tinggal di seluruh kesultanan dibunuh dalam sebuah
peristiwa yang disebut pembantaian Hamidian.
Seiring menyusutnya wilayah
Kesultanan Utsmaniyah, banyak Muslim Balkan pindah ke teritori Utsmaniyah yang
tersisa di Balkan atau ke jantung kesultanan di Anatolia.
Per 1923, hanya Anatolia dan Thracia Timur yang dikuasai Muslim.
Pada pertengahan abad ke-19,
Kesultanan Utsmaniyah dijuluki "orang
sakit"
oleh bangsa Eropa. Negara-negara
suzerain
(Kepangeranan Serbia, Wallachia, Moldavia, dan Montenegro) meraih kemerdekaan de jure pada
1860-an dan 1870-an.
Kemunduran kinerja angkatan darat
semakin jelas sejak pertengahan abad ke-17 dan setelah Perang Turki Besar. Pada
abad ke-18, sempat muncul sedikit keberhasilan melawan Venesia, tetapi pasukan
Rusia bergaya Eropa di utara memaksa Kesultanan Utsmaniyah menyerahkan
teritorinya.
Modernisasi Kesultanan Utsmaniyah
pada abad ke-19 dimulai oleh militer. Pada tahun 1826, Sultan Mahmud II menghapus korps Yanisari dan membentuk angkatan darat
modern Utsmaniyah. Pasukannya diberi nama Nizam-ı
Cedid
(Orde Baru). Angkatan Darat Utsmaniyah juga merupakan lembaga pertama yang
mempekerjakan tenaga ahli luar negeri dan mengirimkan para perwiranya ke pusat
pelatihan di negara-negara Eropa Barat.Karena itu pula, gerakan Turk
Muda
dirintis ketika para prajurit muda dan terlatih ini pulang ke negaranya.
Angkatan Laut Utsmaniyah turut ambil bagian dalam perluasan
wilayah kesultanan di benua Eropa. Ekspansi ini berawal dari penaklukan Afrika
Utara yang memasukkan Aljazair dan Mesir ke Kesultanan Utsmaniyah pada tahun 1517.Sejak kehilangan
Aljazair (1830 dan Yunani (1821), kekuatan laut dan kendali
Utsmaniyah atas jajahan-jajahannya di seberang laut mulai melemah. Sultan Abdülaziz (berkuasa 1861–1876) berusaha membangun angkatan laut yang
kuat dengan membuat armada terbesar ketiga di dunia setelah Britania Raya dan
Perancis.Galangan kapal di Barrow, Inggris, membangun kapal selam pertamanya untuk Kesultanan Utsmaniyah pada tahun 1886.
Meski begitu, ekonomi Utsmaniyah
yang melemah tidak dapat mempertahankan armada laut dalam jangka panjang.
Sultan Abdülhamid
II tidak
mempercayai para laksamana yang memihak dengan reformis Midhat Pasha. Sultan mengklaim bahwa armada yang besar dan mahal tidak
berguna untuk melawan Rusia saat Perang
Rusia-Turki.
Ia mengunci sebagian besar armadanya di dalam Tanjung
Emas
dan membiarkan kapalnya berkarat selama 30 tahun berikutnya. Setelah Revolusi
Turk Muda
tahun 1908, Komite Persatuan dan Kemajuan berupaya mengembangkan pasukan laut
yang kuat.Yayasan Angkatan Laut Utsmaniyah didirikan pada tahun 1910 untuk
membeli kapal-kapal baru melalui sumbangan masyarakat.
Pembubaran
Kekaisaran Ustmaniyyah (1908–1922)
Era Konstitusional Kedua dimulai pasca Revolusi
Turk Muda
(3 Juli 1908) melalui pengumuman sultan tentang penggunaan kembali konstitusi 1876 dan pembentukan kembali Parlemen Utsmaniyah. Pengumuman ini
menjadi awal pembubaran Kesultanan Utsmaniyah.Era ini didominasi oleh politik Komite Persatuan dan Kemajuan serta gerakan yang kelak dikenal
dengan sebutan Turk
Muda.
Memanfaatkan perpecahan sipil, Austria-Hongaria secara resmi menganeksasi Bosnia dan Herzegovina tahun 1908, tetapi mereka menarik
tentaranya dari Sanjak
Novi Pazar,
wilayah lain yang diperebutkan Austria dan Utsmaniyah, untuk menghindari
perang. Pada Perang Italia-Turki (1911–12), Kesultanan Utsmaniyah
kehilangan Libya dan Liga Balkan menyatakan perang terhadap Kesultanan Utsmaniyah.
Utsmaniyah kalah dalam Peperangan
Balkan
(1912–13) dan kehilangan teritori Balkan-nya kecuali Thracia
Timur
dan ibu kota historis Adrianopel. Sekira 400.000 Muslim yang khawatir menghadapi kekerasan
etnis Yunani, Serbia, atau Bulgaria, mengungsi mundur bersama pasukan
Utsmaniyah. Menurut perkiraan Justin McCarthy, sejak 1821 sampai 1922,
pembersihan etnis Muslim Utsmaniyah di Balkan mengakibatkan kematian dan
pengusiran sekian juta orang dari kawasan itu.
Per 1914, Kesultanan Utsmaniyah sudah dipukul mundur dari hampir seluruh
Eropa dan Afrika Utara.Meski begitu, kesultanan ini masih dihuni 28 juta orang.
15,5 juta di antaranya di Turki modern, 4,5 juta di Suriah, Lebanon, Palestina,
dan Yordania, dan 2,5 juta di Irak. 5,5 juta sisanya berada di bawah
pemerintahan bayangan Utsmaniyah di jazirah Arab.
Pada November 1914, Kesultanan
Utsmaniyah ikut serta dalam Perang Dunia I di blok Kekuatan
Tengah.
Kesultanan ini ambil bagian dalam teater Timur Tengah. Utsmaniyah sempat beberapa kali
menang pada tahun-tahun pertama perang, misalnya di Pertempuran Gallipoli dan Pengepungan
Kut, namun ada
juga kekalahan seperti pada Kampanye
Kaukasus
melawan Rusia. Amerika Serikat tidak pernah mengeluarkan pernyataan perang
terhadap Kesultanan Utsmaniyah.
Tahun 1915, saat Angkatan Darat Kaukasus Rusia terus merangsek ke Anatolia
timur, dibantu sejumlah milisi
Armenia Utsmaniyah,
pemerintah Utsmaniyah mulai mendeportasi dan membantai penduduk etnis
Armenia. Aksi ini kemudian dikenal dengan nama
Genosida Armenia Aksi genosida juga dilakukan
terhadap etnis minoritas Yunani dan Assyria.
Pemberontakan
Arab
yang dimulai tahun 1916 berbalik melawan Utsmaniyah di front Timur Tengah.
Utsmaniyah sempat unggul di Timur Tengah selama dua tahun pertama perang.
Gencatan Senjata Mudros yang ditandatangani pada 30 Oktober
1918 mengakhiri peperangan di teater Timur Tengah, diikuti pendudukan Konstantinopel dan pemecahan Kesultanan Utsmaniyah. Dengan Perjanjian Sèvres, pemecahan Kesultanan Utsmaniyah
menjadi resmi. Pada kuartal terakhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, sekitar
7–9 juta pengungsi Muslim Turki dari wilayah Kaukasus, Krimea, Balkan, dan pulau-pulau Mediterania pindah ke Anatolia dan Thracia
Timur.
Pendudukan Konstantinopel dan İzmir melahirkan gerakan nasional Turki yang memenangkan Perang Kemerdekaan Turki (1919–22) di bawah pimpinan Mustafa Kemal Pasha (atau Mustafa Kemal Atatürk).
Kesultanan dibubarkan tanggal 1 November 1922, dan sultan terakhirnya, Mehmed VI (berkuasa 1918–22), meninggalkan negara ini pada 17
November 1922.Majelis
Agung Nasional Turki mendeklarasikan Republik Turki pada tanggal 29 Oktober 1923. Kekhalifahan
dibubarkan tanggal 3 Maret 1924.
Sepanjang sejarah Utsmaniyah, ada
banyak kejadian ketika gubernur lokal mengambil tindakan secara independen
sekalipun bertentangan dengan penguasa. Pasca Revolusi Turk Muda tahun 1908,
negara Utsmaniyah menjadi monarki konstitusional. Sultan tidak lagi memegang
kekuasaan eksekutif.Parlemen dibentuk yang perwakilannya dipilih dari
provinsi-provinsi negara. Para wakil kemudian membentuk Pemerintahan Imperium Kesultanan Utsmaniyah
Sejarah Perang Krimea
Perang Krimea (1853–1856) adalah
pertempuran yang terjadi antara kekaisaran Rusia melawan sekutu yang terdiri dari Perancis, Britania Raya, Kerajaan
Sardinia, dan Kesultanan Utsmaniyah. Kebanyakan konflik
terjadi di semenanjung
Krimea, dengan pertempuran lainnya terjadi di Turki barat dan laut Baltik. Perang Krimea kadang-kadang dianggap sebagai konflik modern pertama yang
memengaruhi peperangan pada masa depan.
Perang Krimean dikenal dengan nama yang berbeda. Di Rusia dikenal sebagai
"Perang Oriental" (bahasa Rusia: Восточная война, Vostochnaya Voina),
dan di Britania pada saat itu kadang-kadang dikenal sebagai "Perang
Rusia".
Perang Krimean terkenal karena kesalahan logistik dan taktis pada kedua
belah pihak. Namun, itu dianggap menjadi perang "modern"yang pertama,
seperti "memperkenalkan perubahan-perubahan teknis yang memengaruhi tata
peperangan dimasa depan," termasuk taktis penggunaan pertama kereta api
dan telegraf. Hal ini juga terkenal bagi pekerjaan Florence Nightingale, yang
mempelopori praktik keperawatan modern ketika merawat tentara Inggris yang
terluka. Perang Krimea juga yang pertama kali secara luas didokumentasikan
dalam foto.
Perang Krimea
adalah bagian dari persaingan panjang antara kekuatan-kekuatan besar Eropa yang
memperebutkan pengaruh di teritori Kesultanan Utsmaniyah yang melemah. Beban perang dari segi finansial memaksa
pemerintah Utsmaniyah mengajukan pinjaman luar negeri senilai 5 juta pound sterling pada 4 Agustus
1854
Ketegangan Pra-pertempuran Konflik atas Tanah Suci
Rangkaian peristiwa yang membuat Perancis dan Inggris menyatakan perang
terhadap Rusia pada tanggal 27 Maret dan 28 Maret 1854 dapat dilacak pada peristiwa kudeta pada
tahun 1851 di Perancis. Napoleon III mengirim duta besar untuk Kekaisaran
Ottoman dan berusaha memaksa Ottoman untuk mengakui Perancis sebagai
"penguasa yang berdaulat" di Tanah Suci. Rusia membantah perubahan
"penguasa" baru di Tanah Suci. Merujuk pada dua perjanjian sebelumnya,
yaitu tahun 1757 dan yang lain pada tahun 1774, Ottoman mengubah keputusan
mereka sebelumnya, membatalkan perjanjian Perancis dan bersikeras bahwa Rusia
adalah pelindung orang-orang Kristen Ortodoks di Kerajaan Ottoman.
Napoleon III menjawab dengan unjuk kekuatan, mengirimkan armada kapal
Charlemagne ke Laut Hitam, yang merupakan pelanggaran terhadap Konvensi Selat
London. Pamer kekuatan Prancis dikombinasikan dengan diplomasi dan uang yang
agresif, memaksa Sultan Abdülmecid I untuk menerima perjanjian baru, mengakui
Perancis dan Gereja Katolik Roma sebagai otoritas Kristen tertinggi di Tanah
Suci dengan kontrol atas tempat-tempat suci Kristen dan memiliki hak atas
Gereja Nativity, yang sebelumnya dipegang oleh Gereja Ortodoks Yunani.
Tsar Nicholas I kemudian mengirimkan angkatan perang korp ke-4 dan ke-5 di
sepanjang Sungai Danube, dan menugaskan Count Karl Nesselrode, menteri luar
negerinya, untuk melakukan pembicaraan dengan kekaisaran Ottoman. Nesselrode
mengutarakan hal tersebut kepada Sir George Hamilton Seymour, Duta Besar
Inggris di St Petersburg:
Perkembangan Islam, Rusia dan Krimea di akhir zaman
Dalam Surat Al Baqarah 1 : 119-120
Allah SWT berfirman:
إِنَّآ
أَرْسَلْنَٰكَ بِٱلْحَقِّ بَشِيرًۭا وَنَذِيرًۭا ۖ وَلَا تُسْـَٔلُ عَنْ أَصْحَٰبِ
ٱلْجَحِيمِ
Sesungguhnya Kami telah mengutusmu (Muhammad) dengan
kebenaran; sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan, dan kamu
tidak akan diminta (pertanggungjawaban) tentang penghuni-penghuni neraka. (Q.S. 1 : 119)
وَلَن تَرْضَىٰ
عَنكَ ٱلْيَهُودُ وَلَا ٱلنَّصَٰرَىٰ حَتَّىٰ تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ ۗ قُلْ إِنَّ
هُدَى ٱللَّهِ هُوَ ٱلْهُدَىٰ ۗ وَلَئِنِ ٱتَّبَعْتَ أَهْوَآءَهُم بَعْدَ ٱلَّذِى
جَآءَكَ مِنَ ٱلْعِلْمِ ۙ مَا لَكَ مِنَ ٱللَّهِ مِن وَلِىٍّۢ وَلَا نَصِيرٍ
Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada
kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya
petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)". Dan sesungguhnya jika kamu
mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak
lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu. (Q.S. 1:120)
Dalam
suatu hadist Shahih Muslim Rasulullah saw. bersabda: Sungguh kamu sekalian
akan mengikuti sunah orang-orang sebelum kamu sejengkal demi sejengkal dan
sehasta demi sehasta, sehingga walaupun mereka masuk ke dalam sarang biawak
kamu sekalian pun akan mengikuti mereka. Kami bertanya: Wahai Rasulullah! Orang-orang
Yahudi dan orang-orang Nasrani? Beliau menjawab: Lalu siapa lagi selain mereka.
(Shahih Muslim )
Dalam ayat dan hadist tersebut Allah SWT dan
Rasulullah SWT sudah memberitahukan bahwa di suatu zaman nanti kalian pasti
akan mengikut orang-orang sebelum kamu (persekutuan Yahudi dan
Nasrani/zionisme), kalian pasti akan mengikuti peradaban mereka, dankalian
pasti akan mengikuti system mereka (sekuler, liberalisme dan kapitalis) yaitu
system pemerintahan, system demokrasi/politk (yang jelas tujuannya memecah
belah dan gampang diadu domba), system keuangan dan perbankan yang berbasis
riba. Jika demikian, kalian sudah
menjadi bagian mereka dan Allah SWT tidak lagi menjadi pelindung dan penolong
kalian.
Dan dalam Surat Al Maidah 5 : 51-52 Allah SWT berfirman;
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ
ءَامَنُوا۟ لَا تَتَّخِذُوا۟ ٱلْيَهُودَ وَٱلنَّصَٰرَىٰٓ أَوْلِيَآءَ ۘ بَعْضُهُمْ
أَوْلِيَآءُ بَعْضٍۢ ۚ وَمَن يَتَوَلَّهُم مِّنكُمْ فَإِنَّهُۥ مِنْهُمْ ۗ إِنَّ
ٱللَّهَ لَا يَهْدِى ٱلْقَوْمَ ٱلظَّٰلِمِينَ
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil
orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin (mu); sebahagian mereka
adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barang siapa di antara kamu
mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk
golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang
yang lalim (Q.S 5 :51)
فَتَرَى ٱلَّذِينَ فِى
قُلُوبِهِم مَّرَضٌۭ يُسَٰرِعُونَ فِيهِمْ يَقُولُونَ نَخْشَىٰٓ أَن تُصِيبَنَا
دَآئِرَةٌۭ ۚ فَعَسَى ٱللَّهُ أَن يَأْتِىَ بِٱلْفَتْحِ أَوْ أَمْرٍۢ مِّنْ
عِندِهِۦ فَيُصْبِحُوا۟ عَلَىٰ مَآ أَسَرُّوا۟ فِىٓ أَنفُسِهِمْ نَٰدِمِينَ.
Maka kamu akan melihat orang-orang yang ada penyakit
dalam hatinya (orang-orang munafik) bersegera mendekati mereka (Yahudi dan
Nasrani), seraya berkata: "Kami takut akan mendapat bencana".
Mudah-mudahan Allah akan mendatangkan kemenangan (kepada Rasul-Nya), atau sesuatu
keputusan dari sisi-Nya. Maka karena itu, mereka menjadi menyesal terhadap apa
yang mereka rahasiakan dalam diri mereka 9Q.S. 5 :52)
Tidak semua orang Yahudi dan Kristen yang disebutkan
dalam ayat tersebut yaitu mereka yang menaruh kasih sayang sesama manusia. Mereka
yang tidak suka dengan penindasan, bahkan sebagian dari mereka diberikan
hidayah hingga memeluk Islam. Dengan
umat Kristen, Islam akan membuat suatu hubungan yang baik dengan mereka. Hal ini dinyatakan dalam Surat Ar-Ruum; 1-5
. الٓمٓ
Alif Laam Miim
غُلِبَتِ ٱلرُّومُ
Telah dikalahkan bangsa Rumawi,
(Ketika ayat ini diturunkan, Rumawi yang dimaksud
adalah Romawi Timur yang berpusat di Konstantinopel telah dikalahkan oleh
Bangsa Persia)
فِىٓ أَدْنَى
ٱلْأَرْضِ وَهُم مِّنۢ بَعْدِ غَلَبِهِمْ سَيَغْلِبُونَ
di negeri yang terdekat dan mereka sesudah dikalahkan itu akan menang,
(Telah dikalahkan di negeri yang terdekat
ke negeri Arab adalah Syam yaitu Suriah, Palestina, Libanon dan Yordan yang
waktu itu menjadi jajahan Kekaisaran Romawi Timur. Bangsa Romawi adalah suatu bangsa yang
beragama Nashrani yang memiliki kitab suci Injil sedangkan Bangsa Persia adalah
beragama Majusi, menyembah api dan berhala (musyrik). Kedua bangsa itu saling
berperang. Ketika tersiar berita
kekalahan Bangsa Romawi oleh Bangsa Persia, maka Kaum Musyrik Mekah
menyambutnya dengan penuh gembira karena berpihak kepada orang musyrikin
Persia. Sedang kaum muslim berduka cita
karenanya. Kemudian turunlah ayat ini
dan ayat berikutnya menerangkan bahwa Bangsa Romawi setelah kekalahan itu akan
menang dalam masa beberapa tahun saja. Hal ini benar-benar terjadi, menanglah
bangsa Romawi dan kekalahan bagi bangsa Persia.
Dengan kejadian demikian nyatalah kebenaran Nabi Muhammad SAW dan Al
Qur'an sebagai firman Allah SWT)
فِى بِضْعِ
سِنِينَ ۗ لِلَّهِ ٱلْأَمْرُ مِن قَبْلُ وَمِنۢ بَعْدُ ۚ وَيَوْمَئِذٍۢ يَفْرَحُ
ٱلْمُؤْمِنُونَ
dalam beberapa
tahun (lagi). Bagi Allah-lah urusan sebelum dan sesudah (mereka menang).
Dan di hari (kemenangan bangsa Rumawi) itu bergembiralah orang-orang yang
beriman,
بِنَصْرِ ٱللَّهِ
ۚ يَنصُرُ مَن يَشَآءُ ۖ وَهُوَ ٱلْعَزِيزُ ٱلرَّحِيمُ
karena pertolongan Allah. Dia menolong siapa yang
dikehendaki-Nya. Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang
(Waktu antara kekalahan bangsa Romawi tahun 614/615M
dengan kemenangannya tahun 622M ialah sekitar tujuh tahun. Itulah pertolongan Allah SWT. Dia akan
menolong siapun yang dikehendakinya dan Dialah yang maha perkasa lagi maha
pengasih dan penyayang).
Ada sebagian umat muslim yang menyatakan bahwa Rum
adalah USA dan NATO. "Alif Lam
Mim ", Rum telah dikalahkan di negeri yang terdekat...." Itu
tidak mungkin Washington USA dan belum ada lagi USA ketika Al Qur'an di
turunkan. "Dan mereka setelah
dikalahkan akan menang ..." Dalam rentang waktu yang tidak lama,
mereka akan menang kembali dan ini telah terjadi. Siapakah mereka ? Mereka adalah Kristen Orthodoks, Kekaisaran
Romawi Timur/Byzantium dengan ibu kota negaranya ada di Konstantinopel. Mereka telah dikalahkan di negeri yang
terdekat yaitu Kekaisaran Persia, kemudian dalam beberapa tahun mereka kembali
mengalahkan Kekaisaran Persia. Inilah
yang ada dalam Surat Ar-Ruum : 1-5 dan sudah terpenuhi. Dan pada
masa-masa lain di mana sekali lagi Rum akan menang. "Dan di hari (kemenangan bangsa Rumawi
itu bergembiralah orang-orang yang beriman..." Jadi ada kemenangan
pada masa Rumawi Timur dan akan ada lagi
kemenangan pada masa yang akan datang.
Dan pada masa yang akan datang, bila Rum menang, maka sekali lagi
orang-orang muslim dan orang-orang beriman bergembira merayakannya. Dengan bantuan Allah SWT, akan menolong siapa
saja yang Allah pilih dan Allah SWT maha perkasa, pengasih dan penyayang.
Kekaisaran Ustmaniyyah adalah era Islam yang berbeda
pada masa Baginda Rasulullah SAW dan Khulafaur Rasyidin (masa sahabat beliau
sebagai khalifah). Umat Islam memiliki
suatu hubungan yang positif, bahkan pada masa Rasulullah SAW dan Kaisar
Heraklius (Rumawi Timur), sudah terjalin hubungan yang positif, di mana ketika
Rasulullah SAW mengirim surat tentang kenabiannya dan mengajak Kaisar Heraklius
memeluk Islam, dengan halus Heraklius menolaknya walaupun dalam hatinya dia
mengakui kenabian MuhammadSAW, dengan alasan posisinya dan keselamatan jiwanya
sebagai Kaisar Rumawi Timur/Byzantium pada waktu itu. Bahkan ketika Heraklius membalas surat dari
Rasulullah SAW, Heraklius juga mengirim hadiah dan Rasulullah SAW pun membalas
balik dengan mengirim hadiah kepada
Kaisar Heraklius. Pada abad ke-15
dan 16, Kesultanan Utsmaniyah memasuki periode ekspansi
(menjajah negeri lain). Kesultanan ini berhasil makmur di bawah
kepemimpinan sejumlah Sultan yang tegas dan efektif. Ekonominya juga maju
karena pemerintah mengendalikan rute-rute perdagangan darat utama antara Eropa
dan Asia.
Kemudian bila Allah SWT berkata, "dimasa yang
akan datang kamu akan temukan, mereka yang baik dan berkasihani dengan kamu
(orang-orang muslim) yaitu Bangsa Rum.
Apakah Rusia bagian dari Bangsa Rum ?
Rusia adalah bagian dari Bangsa Rum bahkan Rusia adalah pimpinan dari
Bangsa Rum saat ini. Ketika
Kostantinopel di taklukan oleh Kekaisaran Ustmaniyyah, ibu kota Rum saat itu
Konstantinopel telah pindah ke Moskow.
Peran kaisar sebagai pelindung Ortodoks Timur diklaim oleh Ivan III, Adipati Agung Mokswa. Ia telah menikahi saudara Andreas ( Andreas Palaiologos, mewarisi gelar Kaisar Romawi Timur dan menggunakannya dari tahun 1465 hingga kematiannya tahun 1503), Sophia
Paleologue. Cucunya, Ivan IV, akan menjadi Tsar Rusia yang pertama (tsar, atau czar, berarti caesar, adalah istilah yang dahulu digunakan bangsa Slavia untuk Kaisar Romawi
Timur). Penerus-penerus mereka mendukung gagasan bahwa Moskwa adalah penerus
Roma dan Konstantinopel. Gagasan bahwa Kekaisaran Rusia adalah Roma Ketiga tetap hidup hingga meletusnya Revolusi Rusia tahun 1917.
Dengan demikian Moskow telah menggantikan Konstantinope
sebagai pusat Rum. Jadi ada keterkaitan
antara Islam dengan Rusia.
Adanyahubungan antara Islam dan Rum, dan Rusia adalah bagian dari Rum. Dan adalah hubungan yang positif di masa yang
akan datang.
Sejarah Islam pada zaman Kekaisaran Ustmaniyyah banyak
mengandung "efek darah".
Tegaslah Allah SWT mengatakan "Janganlah kamu ambil Yahudi dan Nasrani sebagai pemimpin, sahabat dan
sekutu mu di mana sesama mereka adalah pemimpin, sahabat dan sekutu bagi
sebagian yang lain". Dengan
kata lain Al Qur'an memberitahukan kita, akan tiba masanya ketika suatu
perdamaian yang "misterius" terjadi antara Yahudi dan Nasrani yaitu
aliansi Yahudi dan Nasrani (Zionisme) akan muncul dalam sejarah akhir zaman.
Ketika terjadi koalisi Yahudi dan Nasrani tersebut,
maka Allah SWT memerintahkan kepada kita, jangan menjadikan mereka pemimpin,
sahabat dan sekutu. Saat ini aliansi ini
sudah terjadi, satu-satunya pihak yang tidak menyadari akan hal tersebut adalah
mereka yang melancarkan "jihad palsu" seperti di Suriah dan Libya di
mana dana dan senjatanya justru di bantu oleh pihak-pihak Zionis. Jadi
persekutuan Yahudi dan Nasrani/Kristen telah muncul dan mereka adalah Yahudi
Zionis dan Kristen Zonis yang telah menyatukan sesama mereka dalam aliansi Judeo
Kristen Zionis.
Merekalah yang mengambil kekuasaan di Inggris yang
menyebabkan pemerintah Inggris mengeluarkan Deklarasi Balfour pada tahun
1917. Mereka jugalah yang mengambil
kekuasaan di USA dan membuat satu hubungan "misterius", antara USA
dan Israel sebagaimana yang dibuat Inggris dan Israel sebelumnya. Merekalah yang pada saat ini memiliki NATO
sebagai tentara bersenjata mereka.
Merekalah yang menciptakan undang-undang apakah undang-undang local atau
Internasional untuk mencapai tujuan mereka.
Mereka telah menggunakan banyak trik, penipun dan penindasan. Dan merekalah yang menguasai kekayaan alam
dan mengontrol dunia saat ini. Merekalah
yang ingin mendirikan satu pemerintahan di dunia. Merekalah yang menciptakan negara Israel
sekarang sehingga mereka akan memberikan status kepada Israel untuk memerintah
dunia nantinya. Kenapa mereka
menginginkan Israel memerintah dunia?
Mereka ingin Israel memerintah dunia hingga munculnya DajjalAl Msih yang
akan memimpin mereka nantinya.
Jika Al Qur'an telah memberitahukan kita (Surat Ar – Ruum 30 :1-5)
di mana kita memiliki hubungan yang positif dengan Rum. Kita harus memulihkan
hubungan di mana sebelumnya pernah terjadi serangkaian perang yang merusak
hubungan Islam dan Rum. Tidak kah ada
keganjilan di mana selama 500 tahun Kekaisaran Ustmaniyyah, sebagai kerajaan
Islam telah melancarkan ekspansi (memperluas daerah kekuasaan dengan menjajah
negeri lain) dan melancarkan perang yang berkelanjutan sampai kapanpun kepada
Rum ? Sedangkan pada saat yang sama
membuat suatu hubungan yang baik dengan negara-negara Kristen yang lain seperti
Inggris, Perancis dan Roma. Kekaisaran
Ustmaniyyah selalu memiliki hubungan yang baik dengan Inggris dan Perancis dan
selalu bermusuhan dan berperang dengan Rum sehingga menimbulkan perasaan
kebencian dikalangan rakyat Rum. Sangat
aneh dan mencurigakan sekali. Siapakah
yang "menabuh gendang" sehingga Kekaisaran Ustmaniyyah menari
mengikutinya? Siapakah "penabuh
gendang" tersebut yang ingin merusak hubungan antara Islam dan Rum ? Yaitu
yang terjadi diantara Kekaisaran Ustmaniyyah dan Rum dimana jumlah peperangan
diantara mereka sudah terlalu sering dan tidak terhitung lagi, bahkan sampai
sekarangpun Rum yang diwakili Rusia tetap bermusuhan dengan Kekaisaran
Ustamniyyah yang diwakili Turki sekarang.
Begitu juga antara Rum (Romawi Timur/Kristen Timur Orthodoks)
dengan Kristen Barat (Romawi Barat/Roma Vatikan) sampai sekarang tidak akan
pernah bersatu. Bahkan dulunya juga sering terlibat peperangan dengan Romawi
Barat. Ketika dalam perang salib ke empat, Tentara Salib (Kristen
Barat) merebut Konstantinopel pada 13
April 1204. Konstantinopel kemudian dijarah selama tiga hari. Banyak ikon,
relik, dan objek-objek lainnya di Konstantinopel, diangkut ke Eropa Barat. Menurut Choniates, prostitusi didirikan di takhta
patriark. Saat Paus Innosensius III mendengar perilaku Tentara Salib, ia hendak
menghukum mereka, tetapi situasi sudah di luar kendali, terutama setelah legatusnya,
yang atas inisiatifnya sendiri, membebaskan Tentara Salib dari tugas mereka
untuk menaklukkan Tanah Suci. Ketika pemerintahan telah direstorasi, Tentara
Salib dan Venesia menetapkan persetujuan mereka: Baldwin dari Flandria dipilih sebagai kaisar dan Thomas Morosini dari Venesia ditunjuk sebagai patriark. Maka berdirilah Kekaisaran
Latin di Konstantinopel.
Sementara itu, pengungsi-pengungsi Romawi Timur mendirikan negara mereka
sendiri, dengan yang paling penting adalah Kekaisaran Nicea, Kekaisaran
Trebizond, dan Kedespotan
Epirus. Kekaisaran Nicea,
didirikan oleh dinasti Laskarid, berhasil merebut kembali
Konstantinopel dari Latin tahun 1261.
Selanjutnya, mereka juga berhasil mengalahkan Epirus. Maka Romawi Timur
berhasil direstorasi di bawah pimpinan Michael VIII Palaiologos. Akan tetapi, kekaisaran yang terkoyak akibat perang kini rentan terhadap
musuh-musuh disekitarnya. Untuk memperkuat tentaranya dalam peperangan melawan
Kekaisaran Latin, Michael menarik pasukan dari Asia Kecil, dan memungut pajak
yang tinggi dari petani, mengakibatkan kebencian. Proyek pembangunan
besar-besaran dilancarkan di Konstantinopel untuk memperbaiki kerusakan akibat
Perang Salib Keempat, tetapi tidak satupun dari usaha ini menguntungkan petani
di Asia Kecil, yang menderita akibat serangan ghazi-ghazi.
Peperangan demi peperangan yang terjadi dengan
Rum/Rusia yang pada akhirnya menimbulkan rasa kebencian Rum/Rusia terhadap
orang-orang Islam. Jadi Rusia sangat
bermusuhan dengan orang-orang Islam di negerinya sendiri. Bagaimana orang-orang Rusia merasa senang
dengan orang-orang Islam dan memperlakukan mereka dengan baik sedangkan
kekaisaran Islam selalu melancarkan perang yang berkelanjutan dengan
Rusia. Bukan hanya perang saja yang
dilancarkan kepada Rum/Rusia, mereka juga menawan wanita-wanita Rum ketika
peperangan, memperbudak mereka dan
menjadikan mereka sebagai selir/gundik yang tidak terhitung jumlahnya
dan ditempatkan pada harlem-harlem.
Sebagian dari mereka adalah bangsa Rusia. Kemudian mereka juga mengambil anak-anak
laki-laki Rum, memaksa mereka memeluk agama Islam dan membesarkan mereka
menjadi tentara elit yang akan berperang bagi pihak Kekaisaran yang diberi
gelar "Genessaries" atau mesin pembunuh. Anak keturunan Rum yang akan
berperang melawan Rum. Apakah ini
sengaja dilakukan untuk merusak agar tidak akan terjadi persahabatan dan
aliansi dengan Rum/Rusia di masa yang akan datang ? Apakah ini suatu kebetulan, bila mereka
manaklukan Konstantinopel, hal pertama yang dilakukan adalah membuat kathedral
kebanggaan Rum yaitu Haga Sophia, bangunan Rum yang sangat mempesona dan telah
berperan sebagai kathedral utama selama 1000 tahun dan bertentangan dengan
sunnah dengan merubahnya menjadi sebuah masjid.
Akibatnya orang-orang Rum/Rusia penuh dengan kebencian dengan
orang-orang Islam.
Ketika orang-orang Mongol, Ghengis Khan ke luar ke
bagian barat untuk menyerang Kekaisaran Rum pada tahun 1242-1243 M. Hal ini menyebabkan melemahnya Kekaisaran Rum
dan memberi kesempatan Kekaisaran Ustmaniyyah mengahncurkan Kekaisaran Rum dan
merebut Konstantinopel. Orang-orang
Mongol membawa orang Tar-Tar bersama mereka, yang kemudian menetap di Krimea.
Semenanjung yang menjulur ke Laut Hitam.
Jadi orang Tar-tar telah berada di Krimea sejak ratusa tahun yang lalu. Dan pernah menjadi penduduk yang mayoritas di
sana. Mereka di juluki "Khanate',
ekonomi Krimea di bawah kekuasaan orang-orang Tar-tar berdasarkan
"perburuan hamba-hamba". Mereka telah pergi berburu ke Rusia,
memperkosa, membunuh dan menangkap orang-orang di sana Kemudian mereka memasok dan menjual hamba-hamba
ini kepada Kekaisaran Ustmaniyah.
Sekarang kita sedang berhadapan dengan satu situasi di
mana terlihat hubungan yang positif sedangkan realitasnya adalah berlawanan
sama sekali. Sebagian umat Islam menyatakan bahwa Rum adalah USA dan Eropa
Barat saat ini. Pihak zionis telah mengetahui dengan pasti di mana ancaman yang
mereka hadapai bukan dari dunia Islam saja tapi juga aliansi Rum/Rusia. Oleh karena itu mereka akan menciptakan
realitas yang berlawanan.
Di dalam Al Qur'an Surat Yunus 10 : 90-92 Allah SWT
mengisahkan tentang tenggelamnya Fir'aun, seorang raja yang zalim, membuat
kerusakan dan melampui batas:
وَجَٰوَزْنَا
بِبَنِىٓ إِسْرَٰٓءِيلَ ٱلْبَحْرَ فَأَتْبَعَهُمْ فِرْعَوْنُ وَجُنُودُهُۥ
بَغْيًۭا وَعَدْوًا ۖ حَتَّىٰٓ إِذَآ أَدْرَكَهُ ٱلْغَرَقُ قَالَ ءَامَنتُ
أَنَّهُۥ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا ٱلَّذِىٓ ءَامَنَتْ بِهِۦ بَنُوٓا۟ إِسْرَٰٓءِيلَ
وَأَنَا۠ مِنَ ٱلْمُسْلِمِينَ
Dan Kami memungkinkan Bani Israel melintasi laut, lalu
mereka diikuti oleh Firaun dan bala tentaranya, karena hendak menganiaya dan
menindas (mereka); hingga bila Firaun itu telah hampir tenggelam berkatalah
dia: "Saya percaya bahwa tidak ada Tuhan melainkan Tuhan yang dipercayai
oleh Bani Israel, dan saya termasuk orang-orang yang berserah diri (kepada
Allah)" (Q.S 10:90)
ءَآلْـَٰٔنَ
وَقَدْ عَصَيْتَ قَبْلُ وَكُنتَ مِنَ ٱلْمُفْسِدِينَ
Apakah sekarang (baru kamu percaya), padahal
sesungguhnya kamu telah durhaka sejak dahulu, dan kamu termasuk orang-orang
yang berbuat kerusakan (Q.S. 10 : 91)
فَٱلْيَوْمَ
نُنَجِّيكَ بِبَدَنِكَ لِتَكُونَ لِمَنْ خَلْفَكَ ءَايَةًۭ ۚ وَإِنَّ كَثِيرًۭا
مِّنَ ٱلنَّاسِ عَنْ ءَايَٰتِنَا لَغَٰفِلُونَ
Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu supaya kamu
dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu dan sesungguhnya
kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan Kami.(Q.S. 10 : 92)
Ketika Fir'aun ditenggelamkan di Laut Merah dan
mengalami sakratul maut, dia baru menyadari bahwa dia bukanlah tuhan sebab dia
akan mati. Dia telah membuat pengakuan
keimanannya kepada tuhanBani Israel, di mana Allah SWT menjawab,"Apakah
baru sekarang kamu percaya ?" Sebelum ini telah sombong, telah durhaka
membuat kezaliman dan kerusakan di dunia ini". "Maka pada hari ini kami selamatkan dan
mempertahankan jasadmu (jasad tidak akan musnah dan akan di lindungi) agar
dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang akan datang sesudah
kamu." "Tapi bila jasad kamu
ditemukan kembali/(muncul dalam sejarah manusia), ia akan menjadi tanda bagi
orang-orang yang akan datang setelah kamu." Tapi banyak dari manusia yang lalai akan
tanda-tanda tersebut. Sibuk dengan
duniawinya pada waktu pagi, siang dan malam.
Jadi manusia di akhir zaman akan lalai dengan tanda-tanda peringatan
dari Allah SWT. Prediksi dalam Al Qur'an
Surat Yunus 10 : 90-92 di mana jasad Fir'aun kemudian dibalsem/diawetkan hingga
utuh sampai sekarang yang di temukan pada tahun 1898 di Mesir. Waktu yang lebih kurang sama dengan tahun
di mana gerakan Zionis didirikan. Apakah
Tanda peringatan itu ? Belum ada seorang
pun sebelumnya yang mencoba membuat interpretasi atau penjelasan dari peristiwa
tersebut, melainkan inilah prediksi yang benar dalam Al Qur'an dan benarlah Al
Qur'an itu Kalammullah......
Bila kita lihat melihat kepada Ilmu Eskatologi Islam,
kita memahami satu penjelasan yang baru di mana tanda peringatan itu adalah bukan
hanya sekedar memenuhi perkiraan yang ada dalam Al Qur'an. Jasad Fir'aun telah terpelihara dan
hubungannya dengan masa ditemukan
kembali sangat terkait dengan hal apa?
Adalah berkaitan dengan kelahiran suatu
gerakan Zionisme dan sejarah akan berulang dengan sendirinya.
Ketika jasad Fir'aun ditemukan pada tahun 1898,
hitungan menurun menuju akhir zaman telah dimulai. Pada tahun 1902 (4 tahun setelah penemuan
jasad Fira'un), kita menemukan telah terjadi sesuatu yang aneh, pihak Zionis
telah berhasil meyakinkan satu konfederasi di Paris yang akan menjatuhkan Kekaisaran Ustmaniyyah. Tapi bukankah sebelumnya Perancis dan Inggris
selalu menjadi sahabat Kekaisaran Ustmaniyyah ?
Mereka hanya mengambil waktu 6 tahun (1902-1908), dan dengan waktu yang
sangat pendek itu mereka berhasil meluncurkan revolusi yaitu Revolusi Turk Muda
yang telah menggulingkan Sultan dan juga khalifah Abdul Hamid dipaksa turun
takhta dan diganti dengan rezim sekuler yang tidak bertuhan. Kaum nasionalislah yang telah mengambil alih
kekaisaran Ustmaniyyah yang dikenal dengan Gerakan Turk Muda. Dengan demikian "panggung" telah
dibuat utnuk Zionis agar dapat mencapai tujuan mereka. Dan pada tahun 1909, Inggris dan Perancis
telah dapat membujuk Rusia untuk mengajak Rusia masuk aliansi 3 serangkai
mereka. Kenapa ?
Karena mereka ingin menghancurkan Kekaisaran
Ustmaniyyah dan peperangan besarpun akan segera terjadi. Kekaisaran Ustmaniyyah tidak dapat lagi
meminta pertolongan Inggris dan Perancis karena Rusia berada dipihak mereka,
dan karena kebencian mereka terhadap Rusia (sampai sekarang Turki masih
bermusuhan dengan Rusia), maka satu-satunya cara yang dilakukan Kekaisaran
Ustmaniyyah adalah bergabung dan meminta bantuan kepada Jerman. Dan yang diiming-imimngkan Inggris dan
Perancis untuk membujuk Rusia adalah dengan menawarkan Konstantinopel kepada
Rusia. Dan Rusia merasa senang, karena
itu adalah ibu kota mereka yang suci karena disitulah beradanya Haga
Sophia. Kemudian pecahlah perang dunia
pertama tahun 1913/1914, dan perang ini di menangi oleh aliansi tiga serangkai
(Inggris, Perancis dan Rusia). Dan
ketika Rusia tinggal sejengkal lagi mendekati Konstantinopel, Zionis menikam
Rusia dari belakang. Zionis telah
menyerang terlebih dahulu pada Oktober 1917 melalui Revolusi Bolshevick, oleh
rakyat Rusia yang berkebangsaan Yahudi.
Pemerintahan baru Bolshevick telah menarik tentara Rusia dari perang.
Mereka tidak ingin Rusia mendapatkan Konstantinopel dan mereka telah memperalat
Rusia untuk menghancurkan Kekaisaran Ustmaniyyah sekaligus menghancurkan Rusia
sendiri. Sebab mereka dapat merasakan
bahwa Rum/Rusia dan Kekaisaran Ustmaniyyah adalah ancaman yang sangat
berpengaruh terhadap agenda mereka untuk mendirikan negara Israel. Dengan alasan itu, mereka telah
"menyelamatkan" Konstantinopel dan berada di bawah kekuasaan mereka
sampai saat ini.
Mereka telah melancarkan revolusi Bolshevick/Revolusi
Yahudi dan mendirikan negara persemakmuran Uni Soviet dengan menambahkan
ideologi Komunis (Atheis). Paham komunis
atau Marxist dengan filsafatnya yang mereka bawa seolah-olah sangat berjasa
bagi rakyat Eropa Timur, khususnya Rusia.
Mereka beranggapan bahwa system komunis (Atheis) akan lebih baik dari
pada system kapitalis yang mereka jalankan sebelumnya. Tetapi itu hanyalah kedok saja, apa yang
dilakukan Uni Soviet dengan system komunis atheis adalah meluncurkan perang agama kususnya terhadap
Rum/Rusia. Mereka melakukan penghancuran
terhadap kepercayaan agama Kristen Orthodoks, biara, gereja dan mereka membunuh
para ulama dan juga pendeta. Hal ini
berlanjut hingga Uni Soviet berkuasa bertahun-tahun lamanya. Uni Soviet tidak hanya melancarkan perang tersebut
untuk kepentingan Zionis, bahkan lebih dari itu. Ketika Israel menyatakan berdiri pada tahun
1948, Uni Soviet lah yang membuka pintu kepada rakyat Rusia maupun Eropa Timur
yang berkebangsaan Yahudi untuk beremigrasi dan berkumpul ke Tanah Suci
Palestina dan berpura-pura bersahabat dengan Bangsa Arab.
Pada tahun 1954 sesuatu yang sangat
"misterius" telah terjadi, di mana enam tahun setelah Israel
dilahirkan, Uni Soviet di bawah pimpinan Nikita Crusshaw telah mengubah batas
Ukraina-Rusia di mana pada awalnya Semenanjung Krimea masuk wilayah Rusia,
namun dia mengubahnya menjadi bagian dari wilayah Ukraina. Nikita Crusshaw bukanlah berkebangsaan Rusia,
namun dia adalah seorang Yahudi berkebangsaan Ukraina. Dengan demikian Uni Soviet (Zionis) telah
menyabotase Rusia, sebagaimana mereka telah menyabotase Rusia pada tahun 1917,
dengan menarik keluar Rusia dari perang dunia pertama ketika tentara Rusia
telah menuju ke Konstantinopel. Hal yang
sama terjadi pada tahun 1954, Zionis Uni Soviet menyabotase Semenanjung Krimea
yang sebelumnya masuk wilayah Rusia sehingga Rusia berada dalam kondisi tak
menentu sebab armada angkatan laut Rusia di Laut Hitam berada di Krimea sebagai
pangkalan militernya. Armada Rusia sudah
berada di sana sejak 200-300 tahun yang lalu.
Tapi sekarang tidak lagi menjadi bagian dari Rusia. Bila suatu saat, ketika pemerintah Ukraina
yang dikuasai Zionis datang dan berpihak ke Barat dan itu maknanya seperti akan
merantai leher Rusia.
Dan sekarang apa yang terjadi di Ukraina, yang disebut
sebagai "Colour Revolution" memperkerjakan para preman/begundal,
mengupah mereka dan mereka keluar untuk menembak secara membabi buta. Pihak Zionislah yang membayar, mendanai dan
memberikan bantuan kepada mereka untuk menjatuhkan pemerintahan yang syah yang
tidak mau bergabung dengan pihak Zionis Barat.
Dan itu pula lah yang mereka lakukan pasca kematian Hugo Chacez di
Venezuela sekarang, membuat revolusi dan demontrasi untuk melawan pemerintahan
yang syah yang menentang mereka.
Setelah lebih dari 3 bulan membuat demontrasi dan huru
hara di jalanan Ukraina, presiden Ukraina yang tidak pro Zionis Barat, keluar
dari Ukraina untuk menyelamatkan diri ke Rusia.
Kondisi Rusia akan tidak menentu jika Zionis Barat telah mendapatkan
link yang mereka butuhkan untuk menempatkan "rantai" di leher Rusia.
Sebelumnya mereka telah merubah Krimea dari wilayah Rusia ke wilayah
Ukraina. Dengan pemimpin Ukraina
sekarang yang tidak mau bergabung dengan Zionis Barat, mereka melancarkan
"Colour Revolution" untuk menjatuhkan pemimpin Ukraina dan memilih pemimpin
yang baru pro Zionis Barat dan akan menjadi anti Rusia. Demikian juga dengan angkatan laut Rusia di
Krimea akan berbahaya posisinya. Jika
Krimea jatuh dan dikuasai Zionis, maka Rusia tidak akan dianggap lagi sebagai
kekuatan besar yang akan mengancam mereka dan telah kehilangan kredibilitas.
Apa yang dilakukan Rusia ?
Apa yang terjadi saat ini adalah hambatan pertama dan
utama bagi Rusia. Bahwa gerakan Zionis
yang dialami Rusia dalam sejarah sejak lebih dari 100 tahun lalu, itulah
implikasinya yaitu ancaman besar di balik "tali yang melingkar" di
leher Rusia. Dan Rusia telah berhasil
mengambil langkah untuk mencegahnya.
Sejak tahun 1954, ketika Krimea telah menjadi bagian dari Ukraina dengan
cara tidak demokratis, tanpa melalui persetujuan dan pendapat rakyat Ukraina
dan Rusia. Sejak saat itu pula selalu
terjadi hubungan yang turun naik dan saling mengancam. Namun saat ini, dengan persetujuan rakyat
Krimea dan dengan kerelaan hatinya, rakyat Krimea telah memilih untuk bersatu
dengan Rusia sekarang. Rusia telah
memasukan Krimea dalam batas negaranya.
Dan Zionis Barat pun berteriak dan akan menghukum Rusia. Mereka mengeluarkan sanksi dan pembatasan
yang luas terhadap Rusia. Sekitar 15 orang pejabat dan pengusaha Rusia yang berpengaruh
tidak diizinkan untuk berpergian karena mereka telah menghapus visanya. Zionis pun telah menghapus akun bank
mereka. Namun 15 orang tidak
menghiraukannya, bahkan mereka berkata, "Kami tidak ada rekening
bank". Itulah tindakan Zionis kepada siapaun yang berani menentangnya,
sangat memalukan persatuan Eropa (Uni Eropa/Eropa Barat) dan juga aliansi NATO,
berani menekan walaupun hanya beberapa beberapa indifidu saja. Tapi Rusia telah memberikan respon dengan
tegas sekali Rusia menyatakan semua itu akan dibalas. Ketika Zionis membuat pembatasan, Rusia
memiliki kemampuan untuk bertindak. Dan
kehancuran akan terjadi kepada semua, termasuk Zionis juga akan musnah. Mereka mempercayai kata-kata ancaman Vladimir
Putin (pemimpin Rusia). Dengan begitu
Zionis telah mengalami satu kekalahan yang sangat memalukan di Semenanjung
Krimea. Sampai sekarang mereka tidak ada
pilihan kecuali melanjutkan sanksi terhadap Rusia.
Dan dalam proses perang pembatasan/sanksi itu, umat
muslim harusnya memahami ada kesempatan dan peluang untuk umat Islam dalam
penggunaan mata uang Dinar dan Dirham sebagai transaksi dengan aliansi
Rusia. Ketika mereka menjatuhkan sanksi,
"kartu truf" mereka adalah adalah system perbankan dan keuangan.
Itulah sebabnya system perbankan dan keuangan di dunia dibawah kendali mereka
karena system tersebut mereka sendirilah yang menciptakannya. Jika sanksi sudah
dijatuhkan, siapapun termasuk
orang-orang Rusia tidak akan bisa berdagang karena tidak dapat mengirim uang
melalui system perbankan sebab Zionis selalu mengawal dan
mengendalikannya. Inilah kesempatan bagi
negara-negara Islam, jika Rusia ingin menggunakan koin emas dan perak sebagai
alat transaksi yang syah, maka ia dapat menciptakan peluang bagi negara-negara
Islam untuk berbisnis dan meninggalkan system perbankan dan uang elektronik
yang merupakan system yang dibangun oleh Zionis.
Di mana saja, Zionis akan muncul, mereka telah membuat
peta konflik yaitu daerah-daerah kantong muslim dan aliansi Rusia yang akan
menghambat tujuan dan kepentingan Zionis.
Mereka akan datang dan menggunakan strategi adu domba dan pecah belah di
negara manapun untuk menjaga kepentingan mereka agar tercapai tujuan
mereka.
Apa yang dilakukan oleh Uni Soviet dan Stalin tahun
1944, mengusir orang-orang Tartar Krimea, orang-orang muslim Tartar Krimea
untuk keluar dari Krimea. Mereka diusir
keluar dari Krimea atas tuduhan mereka adalah pendukung rezim NAZI dari
jerman. Mereka telah menderita selama
dalam pelarian. Mereka telah menderita
sebelumnya selama lebih dari 70 tahun sejak mulai berdirinya Uni Soviet. Dan setelah runtuhnya Uni Soviet, mereka
mulai menyelinap masuk kembali ke Krimea.
Tapi ketika mereka kembali, mereka tidak memiliki harta lagi. Harta mereka telah diambil alih oleh rezim Uni Soviet ketika melarikan diri. Mereka memohon keadilan kepada pemimpin
rakyat Rusia, agar muslim Tartar Krimea dapat hidup dengan layak. Dengan berdasarkan keadilan, pemimpin rakyat
Rusia yang mayoritas Kristen Timur Orthodoks,
memulihkan hak-hak rakyat muslim Tartar Krimea tanpa mengharapkan
imbalan apapun. Itulah kompensasi yang
mereka terima atas penderitaan mereka sejak terusir oleh rezim Uni Soviet. Dan akhirnya mereka menyatakan bergabung
dengan Rusia sekarang ini. Allah SWT
telah memberkati dengan kembalinya Krimea ke tangan Rusia dan memberikan
"pukulan" kepada pihak Zionis yang belum pernah mereka alami sejak
Zionis di dirikan lebih dari 100 tahun yang lalu.
Sekarang Rusia sedang bangkit menentang Zionis, fitnah
yang selama ini mengatakan bahwa Rusia adalah negara Zionis adalah rekayasa
mereka. Bahkan lebih dari itu, Rusia
telah menyediakan satu penggung untuk perang Armagedon/Malhamah Al Kubra sebab
Zionis terobsesi dengan sikap keras kepala dan kesombongannya untuk memerintah
dunia. Mereka tidak peduli apapun
akibatnya jika harganya adalah perang dunia dengan aliansi Rusia maka begitulah
yang akan terjadi. Dan jika harus
mengorbankan dan memusnahkan banyak manusia di muka bumi, maka itulah akan
terjadi. Ini tidak akan menjadi maslah
bagi Zionis karena mereka tidak memiliki akal yang sehat, akal mereka telah
dikendalikan oleh Dajjal Al Masih.
Dan dari perspektif Eskatologi Islam, kita tahu bahwa
kejadian besar yang akan terjadi dalam sejarah manusia adalah
Armagedon/Malhamah Al Kubra. Ini adalah
berdasarkan hadist dari Sunan Abu Dawud, Rasulullah SAW bersabda,"Ramainya
Baitul Maqdis (Yerusalem) adalah tanda kehancuran Kota Madinah,
hancurnya Kota Madinah adalah tanda terjadinya peperangan besar, terjadinya
peperangan besar adalah tanda pembukaan Kota Konstantinopel, dan pembukaan Kota
Konstantinopel adalah tanda keluarnya Dajjal." Dalam
HR. Sunan Abu Dawud yang lain, “Rasulullah SAW mengatakan bahwa ketiga peristiwa besar
yaitu perang besar (Malhama), penaklukan Konstantinopel, dan penampakan Dajjal
akan berlangsung selama 7 bulan”.
Sementara penaklukan oleh Sultan Muhammad Al-Fateh terjadi sekitar 500
tahun yang lalu, sedangkan hadist ini menyatakan hanya 7 bulan. Jika penaklukan Konstantinopel pada tahun1453
yang lalu telah sesuai dengan yang dinubuatkan Rasulullah SAW, maka seharusnya
7 bulan setelah penaklukan tersebut Dajjal sudah berwujud manusia pada saat
itu.
Dan hadist yang paling dikenal dari HR. Sunan Abu Dawud yaitu: “Latuftahannal Konstantiniyyah
falani’mal amiiru amiiruhu wala ni’mal jaysu dzaalikal jays” maksudnya kaum muslim akan menaklukan
Konstantinopel, kaum muslim yang berpegang teguh dengan Al Qur’an dan Sunnah,
bukan kaum muslim yang melanggarnya, bukan kaum muslim yang melanggar perintah
Allah SWT yang tertera dalam Al Qur’an yaitu yang bersekutu dengan kaum Zionis
anglo Amerika untuk menggulingkan pemerintahan yang syah di Negara lain seperti
di Libya dan Suriah. Secara tersirat hadist
ini juga berarti bahwa penaklukan Konstantinopel oleh kaum muslim kelak akan
berlangsung dalam sebuah peperangan besar, penuh dengan pengorbanan dan karena
hal inilah yang membuat Rasulullah SWT memuji para pejuang muslimin
tersebut. Dan ketika beliau (Nabi
Muhammad SAW) berkata, “Wala ni’mal jaysu dzaalikal jays” yaitu pemimpin
tertinggi (Amir) pejuang kaum muslim ini kelak pastilah seseorang dengan
keahlian strategi perang yang hebat pula. Seseorang yang mempunyai
kapabilitas/kemampuan memimpin pasukan yang hebat dan sukses karena ini adalah penaklukan
secara militer. Di lah Imam Mahdi bersama pasukan panji-panji hitamnya.
Bahwa akan terjadi peristiwa yang beruntun, Pertama; Yerusalem akan menjadi fokus dunia,
Kedua; Kota Madinah dipinggirkan/tidak dilirik lagi (masalah virus Mers yang
melanda tanah Arab saat ini, salah satu tanda Kota Madinah dipinggirkan karena
umat Islam merasa ketakutan terhadap datang ke sana menunaikan ibadah haji
karena ancaman serangan virus Mers.
Wallahu'alam...). Kedua hal ini
sudah terjadi dan ketiga adalah Malhamah dan akan terjadi tidak akan lama
lagi. Namun sebelumnya akan diikuti
peperangan kecil yang terjadi saat ini antara lain di Suriah, Afghanistan, Pakistan
Irak, Libya, Mesir, , Tanduk Afrika dan
Afrika lainnya serta termasuk Ukraina/Krimea.
Kemudian , sebuah hadist yang panjang dan tertera di dalam Shahih
Muslim, dikutip dari Abu Huraira: Rasulullah SAW bersabda,”Tidaklah akan
trjadi hari kiamat sampai Ruum telah datang ke medan perang di dua tempat yaitu
Al-A’maq dan Dabiq, kedatangan mereka akan disambut oleh tentara yang datang
dari Madinah, yang terdiri dariorang-orang terbaik yang ada di dunia pada masa
itu. Ketika kedua pasukan ini saling
berhadapan, kaum Ruum akan berkata, “janganlah kalian halangi kami untuk
bertempur dengan mereka yang telah menangkap teman-teman kami dalam perang…. “Kami
akan memerangi mereka , dan kaum muslimin berkata; “tidak, kami tidak akan
menyerahkan saudara-saudara kami”.
Kemudian pecahlah perang diantara mereka, di mana sepertiga dari tentara
muslim akan melarikan diri, dan Allah SWT tidak akan pernah menerima taubat
mereka yang melarikan diri, sepertiga dari tentaramuslim ini akan terbunuh
dalam peperangan dan mereka inilah yang menjadi syuhada-syuhada terbaik di sisi
Allah SWT. Dan sepertiga sisanya inilah
yang akan memenangkan peperangan, mereka akan menaklukan kaum Ruum dan
mereka-mereka inilah yang akan hidup tanpa akan pernah terkena fitnah
apapun”. Lalu mereka-mereka inilah yang
akan menaklukan Konstantinopel” (inilah malhama yang akan terjadi sebelum
penaklukan Konstantinopel). Dan
ketika mereka sedang membagikan hasil pampasan perang, pedang-pedang mereka
tersandar di pohon-pohon kurma, syaitanpun berkata; “Al-Masih telah mengambil
rumah-rumah kalian dan menawan kelurga kalian sementara kalian masih berada di
sini” (tentu saja yang dimaksud syaitan “Al-Masih” di sini adalah
Al-Masihud Dajjal).Meskipun seruan ini palsu, mereka tetap bergegas pulang,
sesampainya mereka di Suriah, Dajjal pun muncul.Ketika mereka bersiap untuk
berperang, terdengar suara azan dan mereka pun bersiap untuk sholat dan disaat
itulah Nabi Isa a.s turun dan bergabung dengan mereka dalam barisan
sholat.Ketika melihat Nabi Isa a.s, Dajjal langsung meleleh bak melelehnya
garam di air. Meskipun dalam keadaan
meleleh, Dajjal melarikan diri tapi
ketetapan Allah SWT adalah Dajjal mati ditangan Nabi Isa a.s melalui tombaknya
yang tampak berdarah.”
Hadist dari Shahih Muslim memberikan penjelasan tambahan dengan menyatakan
bahwa sebelum kaum muslim dapat menaklukan Konstantinopel, tentara muslim yang
datang dari Selatan (Madinah) harus berhadapan terlebih dahulu dengan Bangsa
Ruum. Siapakah Kaum Ruum yang dimaksud ? Ketika kita membuka Al Qur’an dalam Surat
Ar-Ruum maka kita mendapatkan jawaban bahwa kaum Ruum yang dimaksud adalah Kaum
Ruum Kristiani Timur Orthodoks yang berada di Byzantium, dan kekaisaran
Byzantium ini dahulu beribukota di Kosntantinopel. Setelah mereka ditaklukan oleh Kekaisaran
Ottoman (Ustmaniyyah), ibu kota mereka pindah ke Moskow, Rusia. Ketika Al Qur’an mengidentifikasi bahwa kaum
Ruum itu adalah Kekaisaran Kristen Timur Orthodoks Byzantium, dan jika kita
melihat hadist tentang ini (Kaum Ruum)
dan kembali ke sejarah, maka kita akan mengetahui bahwa kaum Ruum yang
pertama adalah kaum Ruum Pagan yang menyembah dewa-dewi. Kerajaan Ruum pagan ini berasal dari Italia
dengan ibu kotanya Roma.Inilah awal kaum Ruum.
Dan disaat pemerintahanKaisar Constantin, yang kemudian memeluk agama
Kristiani, ibu kota Ruum dipindahkan ke sebuah kota di dekat Selat Bosphorus
yang dikenal dengan nama Kota Konstantinopel.
Inilah kemudian yang dikenal dengan sebutan Kaum Ruum.Ketika Al Qur’an
diturunkan, kaum Ruum berada di Konstantinopel (Romawi Timur/Byzantium/Kristen
Timur Orthodoks) dan sebelum Al Qur’an di turunkan “Ruum” berada di Italia,
Romawi Barat Paganisme (sekarang Kristen Katolik dan Kristen Protestan berpusat
di Roma).Setelah penaklukan Konstantinopel tahun 1453 oleh Kekaisaran Ottoman,
kaum Ruum pindah ke Moskow, Rusia. Jadi dengan demikian
ada dua kaum Ruum yaitu yang satu berada di Timur beragama Kristen dan yang
satu lagi berada di Barat beragama Pagan (menyembah berhala).Kaum Ruum Pagan
yang berada di Barat inipun akhirnya memeluk Kristen yang sekarang kita kenal
Kristen Katolik Roma dan Kristen Protestan.
Jadi mana diantara kedua Ruum ini yang dimaksud dalam hadist tersebut
? Kaum Ruum yang dijelaskan dalam hadist
tersebut adalah mereka yang berada diantara tentara muslim yang datang dari
Madinah dan Konstantinopel, dan hanya setelah mengalahkan kaum Ruum inilah kita
dapat menaklukan Konstantinopel. Moskow (Rusia) tidak berada
dalam posisi diantara Madinah dan Konstantinopel, tentara Rusia tidak akan
berada ditengah antara Madinah dan Konstantinopel untuk melindungi
Konstantinopel karena Moskow (Rusia), dari zaman kuno dulu sampai sekarang
tidak akan pernah bersekutu/bersatu dengan Konstantinopel (Turki). Oleh karena itu Rusia, sampai akhir zaman pun
tidak akan pernah melindungi Konstantinopel.
Lalu siapa yang bersekutu dengan Konstantinopel dan berada di sana untuk
melindungi Konstantinopel ? Yaitu Kaum
Ruum Kristen Barat, Kaum Ruum Zionis
Anglo Amerika yang bergabung dalam persekutuan militer mereka yang disebut
dengan NATO dan Konstantinopel (Turki) adalah bagian dari NATO. Dalam sebuah hadist Rasulullah SAW telah memberitahu tentang hal ini.
Rasulullah SAW bersabda, “Kalian akan mengadakan perdamaian dengan
bangsa Ruum dalam keadaan aman. Lalu
kalian akan berperang bersama mereka melawan suatu musuh dari belakang mereka (Orang-orang Islam/ Mujahidin-mujahidin palsu yang mereka danai dan
persenjatai yang bekerja untuk kepentingan mereka). Maka kalian akan selamat
dan mendapatkan harta rampasan perang. Kemudian kalian akan ke sebuah padang
rumput yang luas dan berbukit-bukit.
Maka berdirilah seorang laki-laki dari kaum Ruum lalu ia mengangkat tanda salib
dan berkata,”Salib telah menang,”. Maka marahlah seorang laki-laki dari kaum
Muslimin kepadanya, lalu ia mendorongnya dan jatuh (meninggal). Pada waktu itu
orang-orang Ruum berkhianat, dan mereka berkumpul untuk memerangi kamu di bawah
80 bendera, di mana tiap-tiap bendera terdapat 12 ribu tentara (HR. Ahmad, Abu
Dawud dan Ibnu Majah). Inilah tipu
muslihat mereka (Kaum Zionis Eropa Barat/Zionis Anglo Amerika), mereka seolah
menawarkan perdamaian, namun dari belakang mereka, mereka mengirimkan
mujahidin-mujahidin palsu yang mereka danai dan persenjatai yang berperang untuk kepentingan Zionis.
Mereka yang ada di Moskow Rusia yaitu Umat Kristen
Timur Orthodoks merasa sangat terkejut mereka juga mempunyai prediksi yang
sama. Menurut mereka dalam Eskatologi
Kristen (Dajjal = Anti Kristus, Imam Mahdi = Kekaisaran Yang Agung), orang-orang Kristen Orthodoks akan menaklukan Kosntantinopel di akhir
zaman. Dan dalam Eskatologi Islampun mengatakan
bahwa umat muslim akan menaklukan Kostantinopel di akhir zaman. Dan lebih dari itu, Nabi Muhammad SAW telah
memberitahukan bahwa akan terjadi koalisi antara orang-orang muslim dan Rum
dalam menaklukan Konstantinopel di akhir zaman.
Kenapa Semenanjung Krimea menjadi sangat penting
diakhir zaman?
Jika perang besar akan terjadi, maka peperangan
tersebut sudah pasti menggunakan ribuan senjata nuklir yang akan memusnahkan
sebagian besar isi dunia. Sebagian besar
dunia akan musnah. Radiasi yang akan dikeluarkan
dari ledakan ribuan senjata nuklir akan mencemari atmosfir sehingga Nabi
Muhammad SAW bersabda,"bahkan burungpun akan jatuh ke bumi....". Sebab burung tidak lagi mampu menemukan
haluannya. Polusi dari radiasi nuklir di
atmosfir akan mengganggu gelombang elektromagnetik dan sebagainya. Inilah perang dengan menggunakan teknologi
yang canggih, menggunakan satelit bahkan bumi ini sudah diselimuti
gelombang-gelombang elektromagnetik yang dipancarkan satelit – satelit
tersebut. Sehingga sudah pasti perang
ini akan menggunakan senjata-senjata elektronik bermuatan nuklir. Bahkan pesawat tempur pun nantinya tidak akan
bisa lagi melintasi udara. Dengan
demikian perang yang akan terjadi setelah itu melalui darat dan laut saja,
bukan lagi melalui udara. Dengan begitu
ada rute yang lurus antara Krimea dan Konstantinopel.
Barulah kita mengerti sekarang, kenapa Zionis tidak dapat "duduk dengan tenang" saat ini setelah kejadian di Ukraina/Krimea, maka sudah dapat diprediksi bahwa serangan yang akan terjadi ke Konstantinopel dalam penaklukan Konstantinopel di akhir zaman nantinya adalah dari laut dan darat. Serangan tentara Rum/Rusia dari Krimea ke Konstantinopel, dapat dilakukan hanya dari seberang Laut Hitam saja. Dan serangan dari darat di mana Nabi Muhammad SAW telah memuji tentara muslim, dalam hadist Sunan Abu Dawud, Beliau bersabda,"Kamu akan menaklukan Konstantinopel." Kota Konstantinopel akan diserang melalui darat dan Nabi Muhammad SAW telah memuji tentara tersebut, Beliau juga memuji panglima militernya dan juga memuji tentara yang akan menaklukan konstantinopel (Dalam HR. Muslim). Penaklukan Konstantinopel akan terjadi atas dasar konsesus Rum dengan aliansi tentara muslim yaitu yang akan datang dari Tanduk Afrika (Aljazair, Tunisia, dan maroko) dan dari seluruh dunia. Dan pihak lain yaitu angkatan laut yang datang dari arah lurus yaitu dari Krimea ke Konstantinopel. Ketika Kota Kostantinopel telah ditawan/ditaklukan, maka "tulang belakang" NATO akan dipatahkan, dan armada angkatan laut Rusia akan dapat memasuki perairan Laut Mediterania. Dan itu akan melumpuhklan Israel nantinya.
Barulah kita mengerti sekarang, kenapa Zionis tidak dapat "duduk dengan tenang" saat ini setelah kejadian di Ukraina/Krimea, maka sudah dapat diprediksi bahwa serangan yang akan terjadi ke Konstantinopel dalam penaklukan Konstantinopel di akhir zaman nantinya adalah dari laut dan darat. Serangan tentara Rum/Rusia dari Krimea ke Konstantinopel, dapat dilakukan hanya dari seberang Laut Hitam saja. Dan serangan dari darat di mana Nabi Muhammad SAW telah memuji tentara muslim, dalam hadist Sunan Abu Dawud, Beliau bersabda,"Kamu akan menaklukan Konstantinopel." Kota Konstantinopel akan diserang melalui darat dan Nabi Muhammad SAW telah memuji tentara tersebut, Beliau juga memuji panglima militernya dan juga memuji tentara yang akan menaklukan konstantinopel (Dalam HR. Muslim). Penaklukan Konstantinopel akan terjadi atas dasar konsesus Rum dengan aliansi tentara muslim yaitu yang akan datang dari Tanduk Afrika (Aljazair, Tunisia, dan maroko) dan dari seluruh dunia. Dan pihak lain yaitu angkatan laut yang datang dari arah lurus yaitu dari Krimea ke Konstantinopel. Ketika Kota Kostantinopel telah ditawan/ditaklukan, maka "tulang belakang" NATO akan dipatahkan, dan armada angkatan laut Rusia akan dapat memasuki perairan Laut Mediterania. Dan itu akan melumpuhklan Israel nantinya.
Pada tahun 1954 sesuatu yang sangat "misterius" telah terjadi, di mana enam tahun setelah Israel dilahirkan, Uni Soviet di bawah pimpinan Nikita Crusshaw telah mengubah batas Ukraina-Rusia di mana pada awalnya Semenanjung Krimea masuk wilayah Rusia, namun dia mengubahnya menjadi bagian dari wilayah Ukraina. Nikita Crusshaw bukanlah berkebangsaan Rusia, namun dia adalah seorang Yahudi berkebangsaan Ukraina. Dengan demikian Uni Soviet (Zionis) telah menyabotase Rusia, sebagaimana mereka telah menyabotase Rusia pada tahun 1917, dengan menarik keluar Rusia dari perang dunia pertama ketika tentara Rusia telah menuju ke Konstantinopel.
BalasHapus